Kamis, 04 Desember 2014

9 Peristiwa Astronomi Yang Terjadi di Bulan November 2013

1. Lunar Trio

Dimulai sejak akhir Oktober 2013 pada awal pagi Selasa, tanggal 29, Bulan akan membentuk pola segitiga berkolaborasi dengan planet Mars dan bintang Regulus, dari konstelasi Leo.
Penampakan ketiganya pun akan terlihat seperti tiga benda langit yang membentuk segitiga sama sisi dengan warna-warna menarik. Bulan akan berwarna kekuningan, planet Mars akan berwarna merah, dan bintang Regulus akan berwarna biru keputihan.

2. Gerhana Matahari Campuran
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fc/SolarEclipse2013Nov03H.GIF
Gerhana Matahari 3 November 2013 ini adalah Gerhana Matahari Campuran dengan magnitudo 1,0159. Belahan bumi bagian utara akan menjadi saksi awal dari munculnya gerhana campuran ini yaitu Gerhana Matahari Sebagian.
Dari Montreal, Kanada, matahari akan tertutup sekitar 32 persen. Sementara, di Boston, Amerika Serikat, matahari akan tertutup lebih banyak lagi yaitu hingga 63 persen.
Demikian seterusnya, yang diawali dari Gerhana Matahari Sebagian hingga makin lama Bulan akan menutup Matahari dengan sempurna dan menjadi Gerhana Matahari Total. Itu sebabnya gerhana matahari ini disebut sebagai Gerhana Matahari Campuran.
Lalu gerhana akan terus merambat ke arah timur diatas Samudera Atlantik ke arah benua Afrika. Gerhana total baru akan tampak di sekitar Samudra Atlantik utara di sebelah timur Florida sampai Gabon dan Afrika. Durasi maksimum 1 menit 39 detik akan terjadi di Samudera Atlantik di selatan Pantai Gading dan Ghana.
Dan hampir dipastikan bahwa seluruh negara di Afrika dapat melihatnya. Kawasan benua Asia termasuk Indonesia kali ini tidak beruntung, karena matahari telah tenggelam pada saat bayangan Bulan merambat diatas Asia.

3. Spica dan Bulan
Bulan sabit di akhir bulan Oktober dan awal November ini akan terlihat berdampingan dengan bintang paling terang di konstelasi Virgo, Spica. Bulan pun akan terlihat mengelilingi Spica selama 20 hari sebelum akhirnya muncul bulan baru.
Spica (α Vir, α Virginis, Alpha Virginis) adalah bintang yang paling terang pada rasi bintang Virgo dan merupakan bintang terterang ke-15 yang dapat terlihat pada malam hari. Bintang ini memiliki jarak sekitar 260 tahun cahaya dari Bumi.
Bintang ini juga dikenal sebagai raksasa biru, dan merupakan variable dari Beta Cephei type. Spica merupakan bintang yang paling panas dan umumnya akan terlihat berwaran biru.

4. Cahaya Zodiak
http://sguisard.astrosurf.com/Anim-astro/Paranal-ZL-MW/SGU-Paranal-Zodiacal_Light-MW-West-const-names-M-cp10.jpg
Pada 2 November dan berlanjut selama 2 minggu ke depan, belahan bumi bagian utara akan menjadi saksi dari cahaya berpendar yang sedikit menakutkan. Cahaya tersebut hadir dari pendaran Cahaya Zodiak (Zodiacal Light) atau rasi bintang selama 1-2 tahun.
Salah satu komponen utama cahaya zodiak (zodiacal light) adalah tabrakan antara asteroid-asteroid besar di Sabuk Asteroid (Asteroid Belt). Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter.
Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan yang disebut asteroid atau planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc
Lebih dari separuh massa sabuk utama terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara Ceres, planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950 kilometer. Selebihnya mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel debu.
Tabrakan antara asteroid-asteroid besar di Sabuk Asteroid (Asteroid Belt) akan menghasilkan kumpulan asteroid-astroid yang memiliki karakteristik yang mirip (orbital dan komposisi) dan hasil tabrakan itu juga menghasilkan debu.
Nah, tabrakan yang juga menghasilkan debu ini membentuk komponen utama cahaya zodiak (zodiacal light). Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar jatuh ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type).

5. Hujan Meteor 'Leonids' (Leo)

Hujan meteor Leonids (LEO) akan nampak seperti hujan meteor yang intensenya deras atau disebut juga Shooting Star. Meteor-meteor yang radiant-nya berasal dari konstalasi Leo ini adalah pecahan dari komet Temple-Turtle.
Setiap tahunnya, Leonids akan melakukan perjalanan sejauh 45 mil untuk menghibur jutaan pasang mata di bumi. Debu-debu meteorid dari komet Swift-Temple-Turtle  ini datang berlawanan dengan orbit Bumi dan dapat melesat dengan kecepatan 72 km per detik. Di tahun 2013 ini, Leonids kembali muncul pada tanggal 17 November.

6. Hujan Meteor 'Southern Taurids' (STA) dan 'Northern Taurids' (NTA)
Selain Hujan Meteor Leonids, pada bulan November juga akan terjadi hujan meteor Southern Taurids (STA) yang dimulai sejak awal bulan November dan masih terlihat hingga bulan November akhir, dibagian langit selatan dari Bumi.
Hampir bersamaan dan masih dalam bekas debu yang sama dari komet Temple-Turtle, giliran bumi bagian utara dapat menikmati pemandangan ini, muncul hujan meteor Northern Taurids (NTA) yang  dimulai sejak akhir Oktober dan selesai hingga awal Desember.
Tak hanya ketiga hujan meteor diatas, hujan meteor α (Alpha) Monocerotids (AMO) juga akan menghiasi langit malam di bulan November ini walau tak sebanyak hujan meteor lain, itu sebabnya hujan meteor ini tak begitu dikenal.

7. Komet 2P/Encke
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a1/Comet_Encke.jpg
Komet Encke ini adalah komet yang secara periodik mengorbit Matahari setiap tiga tahun. Komet Encke merupakan komet dengan periode orbit terpendek yang diketahui.
Komet ini pertama kali terlihat lewat pengamatan Pierre Mechain pada tahun 1786. Namun, periode orbit komet baru diketahui pada tahun 1819 oleh Johann Franz Encke.
Tidak seperti biasanya, komet Encke dinamai berdasarkan orang yang berhasil menghitung orbitnya dan bukan yang menemukannya. (lihat video Komet P2/Encke)

8. Komet ISON C/2012 S1
Pada akhir bulan November 2013, Komet ISON C/2012 S-1 untuk pertama kalinya akan terlihat di langit subuh menuju matahari mulai November 2013. Komet ini ditemukan pada tahun 2012 oleh Vitali Nevski dan Artyom Novichonok, astronom asal Rusia. Nama komet diambil dari fasilitas penemuannya, International Scientific Optical Network, ISON.
Ini adalah kali pertamanya komet ini mendekati dan mengorbit matahari sejak 10.000 tahun lalu ia mulai tertarik oleh gravitasi Matahari dan memulai perjalanannya sejak selama ini hanya berada di Kuiper Belt.
Dan pada bulan Novermber 2013 ini, akhirnya Komet ISON C/2012 S-1 ini akan mulai terlihat dari Bumi dan diprediksi akan menampilkan pemandangan yang terang dan spektakuler,
Komet yang di klaim oleh ilmuwan sebagai komet paling terang abad ini tersebut akan terus bersinar dan penampakannya akan makin jelas hingga di akhir tahun 2013. (ISON tracker) (baca artikel ISON C/2012 S1) (lihat video animasi ISON C/2012 S1).

9. Lomet C/2013 RI Lovejoy
Lovejoy
Citra Komet C/2013 R1 Lovejoy yang diambil pada 10 September. Garis di sebelah kanan adalah satelit geostasioner.
C/2013 RI Lovejoy adalah komet terbaru, ditemukan pada Senin (9/9/2013), setelah melakukan observasi selama dua malam menggunakan reflektor Schmidt-Cassegrain 20 cm.
Komet baru yang akan bersinar terang pada November 2013 dan teramati jelas dengan menggunakan teleskop itu, ditemukan oleh Terry Lovejoy, astronom amatir asal Australia yang sebelumnya telah menemukan tiga komet, termasuk komet C/2011 W3 (Lovejoy) yang bersinar terang pada 2011 lalu.
Astronom amatir lain, Ernesto Guido dan Nick Howes, seperti diberitakan Universe Today, Selasa (10/9/2013), melihat komet itu sedikit lebih terang dengan magnitudo 14 dan ekor yang tipis.
Saat ini, komet tersebut memang sangat redup. Namun, November nanti, cerita yang ada bakal berbeda. Komet akan bersinar terang dan mampu diamati dengan teleskop yang lebih kecil. Magnitudo komet nanti sekitar 8.
Pada tanggal 23 November 2013 nanti, komet akan mencapai jarak terdekat dengan Bumi, 61,3 juta kilometer. Sementara itu pada hari Natal nanti, komet akan mencapai jarak terdekat dengan Matahari, yakni 130,3 juta kilometer dari bintang induk Tata Surya tersebut. (Lovejoy tracker)
Tak cuma terlihat, ketiga komet di atas juga akan menciptakan pemandangan menarik. Lovejoy, Encke, dan ISON beserta Mars dan Jupiter akan berada dalam satu garis lurus. Walaupun sulit, fenomena ini adalah kesempatan yang baik bagi penggemar astrofotografer untuk berlatih memotret.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar