Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus).
Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak.
5. 24 Themis / 1947 BA / 1955 OH (Asteroid Yang Memiliki Es)
Asteroid yang berada diantara planet Mars dan Jupiter yaitu “Sabuk Asteroid” atau Asteroid Belt”.
Dan Asteroid yang berada diantara jalur Jupiter, yaitu wilayah “Trojans”,
wilayah “Greeks” dan wilayah “Hildas”.
|
Asteroid berjumlah milyaran buah, kebanyakan asteroid yang terdekat ada di wilayah yang dikenal dengan nama Tata Surya Dalam (Inner Solar System).
Di dalamanya ada yang disebut Sabuk Asteroid (Asteroid belt) yang berada di jalur antara planet Mars dan Jupiter.
Namun ada lagi minimal tiga wilayah tempat berkumpulnya asteroid lainnya, yaitu berada lebih dekat ke jalur planet Jupiter.
Ketiga “tempat berkumpulnya” asteroid-asteroid yang berada dekat di jalur planet Jupiter tersebut bernama: wilayah “Trojans” , wilayah “Greeks” dan wilayah “Hildas”.
Letak asteroid lainnya yang jauh lebih banyak dari wilayah Asteroid Belt, ada di sistim luar tata surya (Outer Solar System).
Outer solar system tersebut, berada di wilayah yang disebut Sabuk Kuiper (Kuiper Belt) yang kemungkinan berjumlah bermilyar-milyar asteroid.
Sabuk Kuiper (bahasa Inggris: Kuiper belt) adalah sebuah wilayah di Tata Surya yang berada dari sekitar orbit Neptunus (sekitar 30 AU) sampai jarak 50 AU dari Matahari. |
Namun asteroid yang paling banyak, alias yang terbanyak, ada di wilayah yang disebut dengan Oort Cloud atau Awan Oort, yang mungkin jumlahnya belasan atau puluhan milyar asteroid!
Dari jumlah tersebut, baru sedikit asteroid yang telah teridentifikasi atau terdeteksi dan diberi nomor urut oleh ilmuwan.
Awan Oort (Inggris: Oort cloud) adalah awan komet berbentuk sferik yang dipercayai berada
sekitar 1xE15 m/50.000 hingga 1xE16 m/100.000 AU dari
Matahari (sekitar 1.000 kali jarak Matahari ke Pluto).
|
Bahkan bisa dibilang, hanya asteroid yang berada di sistim “Tata Surya Dalam” saja yang teridentifikasi lalu diberi nomor atau nama oleh para ilmuwan dan astrologist.
Setelah diberi nomor, beberapa diantara asteroid tersebut ada yang menarik perhatian ilmuwan untuk diselidiki dan diteliti lebih lanjut.
Lalu agar jauh lebih mudah untuk diingat dan dihafal oleh kalangan yang awam, maka asteroid tersebut lalu diberi nama.
Dari asteroid yang telah diketahui tersebut, diantaranya ada tujuh asteroid yang unik dan aneh, berikut ketujuh asteroid yang telah dikenal tersebut.
1. Ceres / A899 OF / 1943 XB (Asteroid Terbesar)
1. Ceres / A899 OF / 1943 XB (Asteroid Terbesar)
Sebagai asteroid terbesar ditemukan oleh Giuseppe Piazzi pada 1 Januari 1801, Ceres mendapat julukan “planet katai”. Karena ukurannya pula, ia menjadi asteroid yang ditemukan pertama kali.
Sebegitu besarnya Ceres, sehingga ia jadi satu-satunya asteroid yang memiliki gaya gravitasi untuk menarik diri sendiri ke dalam lingkaran mirip suatu planet. (video)
2. 298 Baptistina (Asteroid Pemusnah Dinosaurus)
Ditemukan oleh Johann Palisa pada 10 April 1880, asteroid unik ini berbentuk seperti tulang mainan anjing dan memiliki dua bulan yang dinamai Alexhelios dan Cleoselene. (video-1 / video-2)2. 298 Baptistina (Asteroid Pemusnah Dinosaurus)
Ditemukan oleh Auguste Charlois pada 9 September 1890, disebut juga sebagai induk dari asteroid pemusnah dinosaurus dan merupakan salah satu anggota termuda di sabuk asteroid.
Berdasarkan model komputer, Baptistina dan kawanan asteroidnya terjadi sekitar 160 juta tahun lalu. Tumbukan yang disebabkan Baptistina membuat ratusan objek langit lainnya beradu dengan Bumi. Salah satunya jatuh ke planet ini pada 65 juta tahun lalu dan memusnahkan dinosaurus. (video)
3. 624 Hektor / 1907 XM / 1948 VD (Asteroid Terbesar di Gugusan Trojan Asteroid)
Ditemukan oleh August Kopff pada 10 Februari 1907, asteroid ini memiliki dimensi sekitar 200 kilometer dan memiliki bulan sendiri. Ia merupakan bagian dari asteroid Trojan yang terikat dalam orbit planet Jupiter.
4. 216 Kleopatra / A905 OA / A910 RA (Asteroid Berbentuk Tulang)
3. 624 Hektor / 1907 XM / 1948 VD (Asteroid Terbesar di Gugusan Trojan Asteroid)
Ditemukan oleh August Kopff pada 10 Februari 1907, asteroid ini memiliki dimensi sekitar 200 kilometer dan memiliki bulan sendiri. Ia merupakan bagian dari asteroid Trojan yang terikat dalam orbit planet Jupiter.
4. 216 Kleopatra / A905 OA / A910 RA (Asteroid Berbentuk Tulang)
5. 24 Themis / 1947 BA / 1955 OH (Asteroid Yang Memiliki Es)
Ditemukan oleh Annibale de Gasparis pada 5 April 1853, asteroid ini diketahui sebagai satu-satunya yang memiliki es di permukaannya.
Selain es, pada tahun 2009, observasi menggunakan infra-merah memastikan adanya karbon dan molekul. Karakter ini membuat Themis sebagai kandidat kuat asteroid yang bisa menyokong kehidupan. (video-1 / video-2)
6. 4179 Toutatis / 1934 CT / 1989 AC (Asteroid Berotasi Acak)
6. 4179 Toutatis / 1934 CT / 1989 AC (Asteroid Berotasi Acak)
Ditemukan oleh Christian Pollas pada 4 January 1989, benda langit ini dinamai sesuai dengan nama dewa bangsa Celtic.
Toutatis masuk dalam karakter unik karena berotasi dengan acak, bahkan terkesan terhuyung. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena Toutatis terdiri dari dua bagian dan dipengaruhi gravitasi Bumi dan Jupiter. Jalur rotasinya yang tidak pasti membuatnya sulit diprediksi. (video-1 / video-2)
7. 99942 Apophis / 2004 MN4 (Asteroid Yang Mengancam Bumi Tahun 2029/2036)
7. 99942 Apophis / 2004 MN4 (Asteroid Yang Mengancam Bumi Tahun 2029/2036)
Ditemukan oleh Roy A. Tucker, David J. Tholen, Fabrizio Bernardi di Kitt Peak pada 19 Juni 2004, dan diambil dari bahasa Yunani yang berarti “Dewa jahat mesir untuk kegelapan”. Sesuai namanya, asteroid ini sempat membuat kepanikan di dunia astronomi pada tahun 2004.
Apophis masuk dalam peringkat empat dari sepuluh dalam skala Torino. Skala 10 jadi patokan tertinggi atas risiko benda langit yang menumbuk Bumi dan dianggap sebagai kiamat.
Apophis diprediksi akan mendekati Bumi pada Jum’at 13 April 2029 dengan jarak sekitar 30 ribu kilometer. Namun, kemungkinan tetap bahwa selama pertemuan 2029 erat dengan Bumi, Apophis akan melewati lubang kunci gravitasi (gravitational keyhole) yaitu sebuah wilayah kecil yang tidak lebih dari sekitar 800 meter (setengah mil) yang akan membuat dampak masa depan pada Minggu 13 April 2036. (video-1 penjelasan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar