Penerbangan Misterius: Hindari awan
tebal, pilot AirAsia QZ 8501 lapor dan memutuskan untuk belok ke kiri,
tapi kenapa sinyal terakhir saat hilang justru pesawat itu belok ke
kanan?
Hal yang
aneh pula, jika ELT (Emergency Locator Transmitter) yang dibuat tahan
banting dan tahan dalam banyak kondisi yang ada di AirAsia QZ 8501 tidak menyala. Padahal
alat navigasi darurat itu dalam keadaan ekstrim tak mudah rusak, baik
oleh impact keras, terkena api ratusan derajat maupun dialam bersuhu
dingin ekstrem hingga jatuh ke dalam laut lebih dari 500 meter, ILT
masih dapat berfungsi dengan baik.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 (QZ8501/AWQ8501) dikabarkan hilang kontak pada hari Minggu 28/12/2014 pagi. Pesawat
jenis Airbus 320-200 tersebut terbang dari Surabaya dan berencana menuju
Singapura.
Pesawat
ini lepas landas dari Bandar Udara Internasional Juanda pada pukul
05:35 Waktu Indonesia Barat (UTC+7) dan dijadwalkan untuk mendarat di
Singapura pada pukul 08:30 WSS (UTC+8). Pesawat kehilangan kontak dengan
pengatur lalu lintas udara pada pukul 07:00 waktu setempat saat sedang
terbang di atas laut Jawa.
Perkiraan Awal: AirAsia menuju Singapura diduga hilang kontak di sekitar Teluk Kumai, Kalimantan Selatan.
Sebelum
hilang dari radar, pilot pesawat meminta rute yang tidak biasa sebelum
kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara. Menurut
informasi Basarnas dari petugas ATC Bandara Soekarno Hatta Jakarta,
koordinat terakhir kontak pesawat pada 03°05′29.4″S ; 111°16′55.4″E (lihat kordinat via satellite) atau disekitar Teluk Kumai di lepas pantai Kalimantan Selatan (Lokasi #1).
Pesawat dengan nomor penerbangan AWQ 8501
tersebut harusnya memasuki wilayah udara Singapura pukul 06.52 WIB.
Basarnas menerima laporan Pesawat Air Asia Jenis Airbus 320 rute
Surabaya-Singapura mengalami lost contact di sekitar Teluk Kumai pukul 06.17 WIB.
Sedangkan menurut berita terakhir yang
berkembang, kordinat lokasi pesawat menjadi bergeser pada kordinat 03°
24′ 66″S ; 109° 36′ 82″E (lihat kordinat via satellite) atau ke daerah antara pulau Belitung dan Kalimantan (Lokasi #2).
Kordinat lokasi terakhir hilang kontak AirAsia QZ 8501 PK-AXC |
Kronologi Penerbangan AirAsia QZ 8501
Berikut kronologi sebelum hilangnya
pesawat AirAsia QZ 8501 seperti yang diungkapkan Direktur Perhubungan
Udara Direktur Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo:
05.36 AM WIB (Local Time),
pesawat berangkat dari Surabaya menuju Singapura dengan ketinggian
32.000 kaki. Pesawat dilaporkan mengikuti jalur yang biasa ditempuh
antara Surabaya dan Singapura yaitu M635.
06.12 AM,
kontak terakhir dengan Air Traffic Control Jakarta. Dalam kontak itu,
pilot meminta menghindar ke arah kiri dan meminta izin untuk naik ke
ketinggian 38.000 kaki. Permintaan pilot disetujui oleh pihak ATC.
06.16 AM, pesawat masih ada di layar radar.
06.17 AM, pesawat hanya tinggal sinyal di dalam radar ATC.
06.18 AM,
pesawat hilang dari radar. Yang ada, di radar tinggal data rencana
terbang. Seharusnya, di dalam radar ada data lain yakni realisasi
terbang namun data itu hilang.
07.08 AM, pesawat dinyatakan INCERFA, yakni tahap awal hilangnya kontak. Pihak dirjen perhubungan melakukan kontak ke Basarnas.
07.28 AM, pesawat dinyatakan ALERFA, tahap berikut dalam menyatakan pesawat hilang kontak
07.55 AM, pesawat dinyatakan DETRESFA atau resmi dinyatakan hilang.
Lokasi hilang kontak yakni antara Tanjung
Pandan dan Pontianak agak ke selatan. Basarnas mencari posisi itu
karena ELT yang berfungsi jika pesawat itu jatuh, akan ada transmisi,
namun sinyal itu belum ada.
Penampakan terakhir pesawat AirAsia QZ 8501 PK-AXC jurusan Surabaya – Singapura. |
Flight path of Indonesia AirAsia Flight 8501 (QZ8501/AWQ8501) |
Permintaan pilot menaikkan ketinggain untuk menghindari awan Cumulonimbus ditolak ATC Jakarta
Air Traffic Controller (ATC) di
Bandara Djuanda mengatakan hingga pukul 06.10 WIB, pesawat masih berada
di ketinggian 32 ribu kaki dan melewati jalur M635.
Baru kemudian ketika AirAsia melewati
wilayah ATC Jakarta, pilot menghubungi otoritas di Soekarno-Hatta pada
06.12 WIB. Krew kokpit melaporkan adanya cuaca buruk sehingga idealnya
harus keluar jalur normal.
Lalu pesawat kontak ATC dan di radar ada
masalah, kemudian pada saat kontak itulah krew pesawat menyatakan akan
menghindari awan dari arah 35, lalu meminta naik dari yang tadinya pada
ketinggain 32 ribu kaki, menuju ke ketinggian 38 ribu kaki.
Altitude and speed atau ketinggian dan kecepatan Air Asia QZ 8501 pada saat terbang. |
Kru kokpit
sepertinya memang berencana untuk menghindari badai yang terlihat dari
awan cumulonimbus yang tinggi dan tebal didepan jalur penerbangannya.
Maka ia akan minta izin melakukan “left take” (belok ke kiri).
Setelah
melakukan “left take” (belok ke kiri) itu, barulah meminta izin untuk
naik dari ketinggian 32 ribu kaki menuju ke ketinggian 38 ribu kaki. Namun, permintaan itu ditolak oleh air traffic control (ATC).
Menurut radar, awan cumulonimbus (Cb) itu berketinggian hingga 52 ribu kaki,
artinya jauh lebih tinggi dari ketinggian yang diminta krew kokpit yang
hanya 38 ribu kaki. Oleh karenanya maka pilot minta “left take” (belok
ke kiri).
“Permintaan
untuk menaikkan ketinggian ditolak karena untuk naik 38.000 kaki di
atasnya masih ada pesawat,” ujar Direktur Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan Djoko Murjatmodjo di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta,
Tangerang, Minggu (28/12/2014).
An
animation of satellite images acquired by NASA’s Terra satellite about
two and a half hours after AirAsia Flight QZ8501 lost contact. One is in true color the other in false color. (Source: NASA) |
Djoko
menuturkan, awalnya, pesawat sempat meminta ke kiri (left take) untuk
menghindari awan, dan akhirnya diperbolehkan. Namun, izin itu tak
dikeluarkan untuk menaikkan ketinggian.
Sedangkan
Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono
mengungkapkan, pada pukul 06.12, ATC Bandara Soekarno-Hatta
berkomunikasi dengan pilot AirAsia QZ8501.
Dia meminta
untuk bergeser ke kiri untuk menghindari cuaca buruk. Izin itu diberikan
dan akhirnya pesawat bergeser 7 mil dari posisi awal. Namun, kata
Wisnu, pilot kembali meminta mengubah posisinya ke ketinggian 38.000
kaki.
Satellite images of 00:32 UTC, one hour after AirAsia Qz-8501 went missing (23:24 UTC) |
“Request to higher level (Permintaan penambahan ketinggian),” ujar Kapten Irianto, pilot Airasia QZ8501, yang saat itu menerbangkan pesawatnya di ketinggian 32.000 kaki.
Setelah itu, Wisnu mengatakan bahwa petugas ATC Bandara Soekarno-Hatta menjawab langsung permintaan itu.
“Intended to what level? (Maksudnya pada ketinggian berapa?)” tanya petugas, seperti ditirukan Wisnu.
Pilot menyatakan ingin terbang di
ketinggian 38.000 kaki tanpa menyebutkan alasannya. Pihak ATC Bandara
Soekarno-Hatta kemudian mengontak ATC Bandara Changi Internasional,
Singapura, untuk melakukan koordinasi.
“Hanya butuh waktu 2-3 menit untuk
berkomunikasi dengan Singapura. Dari situ, kami memberikan izin agar
pesawat naik 34.000 kaki,” ucap Wisnu.
Saat itu, pesawat diberikan izin naik ke
34.000 kaki karena pada saat yang sama pada level 38.000 kaki masih
terdapat pesawat, yakni AirAsia 502.
“Saat kami sampaikan jawaban agar naik ke 34.000 kaki, sudah tidak ada lagi jawaban sekitar pukul 06.14,” papar Wisnu.
ATC Bandara Soekarno-Hatta kemudian
mengontak pesawat-pesawat di sekitar AirAsia QZ8501 untuk juga membantu
menghubungi pesawat itu.
Ketika itu, pesawat masih terdeteksi di
radar ATC. Namun, upaya itu menemui kegagalan karena tak ada lagi
jawaban dari pesawat naas itu. Dari lokasi, berdasarkan radar cuaca, kondisinya memang tidak bagus. Ada awan comulonimbus (Cb). Tapi tiba-tiba pesawat sudah tidak ada di radar pemantau, alias hanya sinyal.
Pukul 06.17 WIB, atau lima menit
kemudian, posisi pesawat hanya tampak sinyal di antara kota Tanjung
Pandan di pulau Belitung dan kota Pontianak di Kalimantan Barat. Pukul
06.18 WIB, pesawat hilang dari radar dan hanya terlihat flight plan saja.
Analisis LAPAN Kuatkan Dugaan AirAsia QZ8501 Gagal Hindari Awan Cumulonimbus.
Analisis cuaca yang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(Lapan) menguatkan dugaan pesawat AirAsia QZ8501 gagal menghindari awan
tebal kumulonimbus yang berada pada rute penerbangannya. Keberadaan
awan kumulonimbus dalam pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut
sebelumnya dinyatakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika.
Kepala Pusat
Meteorologi Penerbangan BMKG, Syamsul Huda, mengungkapkan bahwa sejak
lepas landas dari Surabaya, AirAsia QZ8501 terbang dalam kondisi cuaca
berawan. Saat sampai di wilayah antara Belitung dengan Kalimantan,
pesawat menghadapi cuaca yang lebih buruk.
Pesawat
menghadapi awan yang sangat tebal di lokasi (antara Belitung dan
Kalimantan). Berdasarkan data, ketinggian puncak awan kumulonimbus yang
dihadapi pesawat 48.000 kaki.
Menilik
ketinggiannya saja, pesawat mungkin masih akan berhadapan dengan awan
bila naik ke ketinggian 38.000 kaki. Namun, apakah pesawat bisa
menghindar dari awan atau tidak, hal itu sangat tergantung pada besarnya
awan itu sendiri.
Foto
Radar Sekunder yang memperlihatkan AirAsia 8501 (dilingkari kuning)
saat di ketinggian 36.300 ft (11,100 m) dan mulai memanjat ketinggian dengan kecepatan 353 knot (654 kmh atau 406 mph). |
Sedangkan
menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI (Purn)
Chappy Hakim, mengungkapkan bahwa masalah cuaca seperti awan adalah hal
biasa yang dihadapi dalam penerbangan modern saat ini.
“Sebelum terbang juga kita sudah mengisi flight plan
dan melihat cuaca sepanjang jalur penerbangan. Pesawat A320 yang
dipakai Air Asia sendiri adalah pesawat canggih yang sudah dilengkapi
dengan radar cuaca yang baik,” ungkapnya.
Dengan
teknologi dan perencanaan penerbangan yang baik, kasus pesawat hilang
atau jatuh akibat faktor cuaca itu sudah jarang terjadi dalam
penerbangan modern. Pesawat yang hilang kontak dapat terjadi karena
berbagai sebab, mulai kesengajaan hingga masalah teknis.
Misterius: Hindari awan tebal, pilot memutuskan belok ke kiri, tapi kenapa justru belok ke kanan?
Penampakan
keadaan cuaca ketika pesawat AirAsia QZ 8501 PK-AXC terbang dari
Surabaya menuju Singapura pada prediksi awal menuju Teluk Kumai di lepas pantai Kalimantan Selatan. |
Kondisi cuaca di sekitar lokasi hilangnya pesawat memang buruk dan awan hujan cumulonimbus sangat tebal.
Tapi, kenapa dari jalur penerbangan atau flight path terakhirnya justru pesawat itu mengarah ke kanan mendekati pantai Kalimantan Selatan?
Mengapa track terakhirnya juga terdetaksi dan berakhir di daerah Teluk Kumai yang justru berada disebelah kanannya?
Karena hilang kontak, maka tindakan ATC
sesuai prosedur menyatakan tahap awal pesawat hilang kontak 07.00 WIB,
atau 50 menit setelah dicari.
Hingga saat ini tim SAR dan Basarnas
masih terus melakukan pencarian hilangnya pesawat misterius ini. Kabar
mendarat darurat, jatuh dilaut hingga hilang tak berbekas masih
menyelimuti fenomena hilangnya AirAsia QZ 8501.
Seorang Blogger Misterius Dari
Cina Telah Memprediksi Sejak 13 Hari Sebelumnya, Bahwa Pesawat AirAsia
Sedang Menjadi “Target” Oleh Apa Yang Ia Sebut Sebagai “The Back Hand”.
Seorang pengguna misterius dari jaringan media sosial Cina Weibo tampaknya telah meramalkan akan hilangnya di AirAsia Flight QZ8501 hampir dua minggu sebelum pesawat itu hilang.
Dengan postingannya yang massive, ia
dengan segera telah memperingatkan kepada warga negara Cina untuk tidak
menggunakan pesawat itu (Air Asia) dalam puluhan postingannya.
Laporan, yang dilakukan oleh Epoch Times (ch | in),
menceritakan kisah tentang bagaimana individu itu secara “berulang kali
memperingatkan orang untuk “menjauhi” dari Malaysia Airlines (dan)
AirAsia.”
“Jangan menjadi korban lain dari MH370,”
pengguna misterius itu memperingatkan sejak tanggal 15 Desember lalu
yang terlihat dari postingannya. Ia juga menambahkan bahwa AirAsia akan
segera ditargetkan oleh “kekuatan atau pasukan yang super” atau “powerful forces“, yang ia disebut sebagai “tangan hitam” atau “black hand“.
Mysterious China blogger about Air Asia QZ8501 |
“Ini adalah pesan yang akan menyelamatkan
jiwa masyarakat Eropa atau AS yang akan bepergian atau tur, untuk tidak
menaiki AirAsia (atau) maskapai Malaysia lainnya,” ia menyatakan dalam
versi terjemahan dari salah satu postingannya.
Pengguna blogger misterius asal Cina itu kemudian menegaskan bahwa ada “tangan hitam” atau “black hand”
akan keluar untuk “merusak AirAsia” (to ruin AirAsia) yang merupakan
sebuah maskapai atau perusahaan penerbangan terbesar kedua di Malaysia
itu.
“Black hand, adalah “metafora” untuk
sebuah organisasi bayangan yang melakukan pekerjaan di balik layar yang
telah membajak dan menembak jatuh MH370 dan MH17. Kejadian ini cukup
melumpuhkan salah satu maskapai penerbangan besar ke-6 dunia, Malaysia
Airline,” jelas blogger misterius itu.
“Sekarang, Black Hand sedang menargetkan
AirAsia untuk merusak maskapai tersebut, yang juga milik Malaysia.
Mengingat betapa dahsyatnya Black Hand, saya sarankan agar semua orang
Tiongkok menghindari perjalanan dengan AirAsia, sehingga anda tidak
menghilang (mengalami kejadian serupa) seperti yang terjadi pada MH370″,
tambahnya.
“Anda bisa bahagia berlibur, bekerja,
atau berlayar di atas kapal, tetapi jika anda pergi menggunakan Malaysia
Airline atau AirAsia, kau akan mati, hati-hati. Katakan pesan ini
kepada teman-teman anda untuk menghindari Malaysia Airline dan AirAsia,”
terang blogger misterius itu mengahkiri diskusi.
Screenshot blogger misterius asal Cina berbahasa Indonesia (translated) |
Namun seseorang kemudian bertanya “Bagaimana kau tahu semua ini?”. Kemudian anggota forum lain juga ada yang menertawakan peringatan tersebut. LandLord (salah sorang user forum tersebut) kembali mengatakan peringatan itu seolah tak menghiraukan pengguna forum lainnya.
“Anda semua warga sipil, bisa menghindari
(maskapai tersebut). Anda masih bisa bersembunyi, semua orang yang
melihat posting ini masih bisa menyelamatkan diri. Setelah semuanya
reda, akan aman melakukan perjalanan ke Malaysia. Jangan menjadi korban,
menghindarlah.”
Setelah beberapa olok-olok, LandLord
kembali mengulangi peringatannya. “Jangan menjadi korban, bersembunyilah
dan hindari Malaysia Airline dan AirAsia, dan kehidupan yang berharga,
serta keamanan anda adalah yang terpenting.”
Kemudian, ia melanjutkan “Ini adalah
pesan untuk menyelamatkan jiwa. Jika anda bepergian tidak menggunakan
Malaysia Airline dan AirAsia, jangan abaikan ini. Setelah terjadi, anda
akan menemukan peringatan ini sudah terlambat”, lagi, Landlord
mengulangi peringatannya.
Screenshot sebagian kecil di forum Reddit about Air Asia QZ8501 (by: IndoCropCircles). |
“Jangan menjadi korban, pergilah
bersembunyi dan hindari Malaysia Airline dan AirAsia dengan kehidupan
yang berharga, dan kemanana anda adalah yang terpenting”.
Ketika banyak mengolok-olok, LandLord hanya membalas “Curigalah terhadap AS”.
Ia terus mengatakan bahwa peringatan itu penting, dan orang perlu mendengarkannya.
Tetapi ada juga anggota forum yang
mempercayai dan memilih menghindari maskapai tersebut. Setelah tanggal
17 Desember, LandLord tidak mengatakan apa-apa lagi.
Dalam sebuah komentar, ada pengunjung
yang mengatakan bahwa kata “LandLord” adalah sebuah kesalahan
penerjemahan yang dalam arti sebenarnya adalah “OP”.
Sang pembuat diskusi di reddit.com, lolrus_bukkit kemudian
juga menginformsikan bahwa ada informasi dari berbagai situs Cina,
bahwa orang yang memberi peringatan tersebut adalah seorang intelejen
Cina, atau seorang hacker yang berhasil mendapatkan informasi sensitive
dan berusaha menyelamatkan orang-orang.
Seperti kita ketahui bahwa sebelumnya, Malaysia Airlines Penerbangan MH 370 hilang pada Maret awal tahun 2014 lalu.
Selanjutnya, beberapa bulan kemudian
masih dalam maskapai yang sama milik Malaysia, giliran Malaysia Airlines
Penerbangan MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina pada bulan Juli 2014
lalu.
Individu misterius itu tetap mengulangi
peringatannya berkali-kali dalam tiap postingan-postingan berikutnya
yang telah dilakukan sejak tanggal 16 dan 17 Desember lalu.
Blogger misterius itu juga menulis, “Ini adalah peristiwa besar dalam hidup manusia, kita harus memperhatikan.” (“This is a major event in human life, we have to pay attention”).
Ia pun menambahkan, “Jauhi AirAsia, tinggalkan Malaysia Airlines, hargai kehidupan. “(“far from AirAsia, Malaysia Airlines away, cherish life.”)
Spekulasi blogger asal Cina itupun membuat heboh di forum Reddit dan mereka membahas bahwa postingannya itu awalnya dibuat sejak tanggal 15 Desember 2014 lalu.
Tapi kemudian postingan tentang prediksi
si blogger misterius mengenai AirAsia itu dia edit lagi untuk
menambahkan kata-katanya, setelah salah satu maskapai milik Malaysia
yaitu AirAsia Flight QZ8501 terbukti benar hilang dari radar pada
28/12/2014 lalu.
Pengguna misterius ini telah membuat
total 39 postingan pada subjek (29/12/2014) yang telah dilihat oleh
lebih dari 2.400.000 orang.
Setelah penerbangan AirAsia QZ8501
menghilang, banyak pengguna-pengguna lainnya kembali ke postingan dari
si blogger misterius itu hanya untuk mengekspresikan rasa takjub mereka
pada prediksi individu yang masih misterius ini.
Banyak pengguna lainnya yang berspekulasi bahwa blogger misterius itu adalah “orang dalam” atau insider atau sejenisnya yang memiliki koneksi atau terhubung kepada pemerintah Malaysia atau pemerintah Cina.
Sepertinya pesannya memang telah
ditanggapi oleh warga Cina, semua itu terbukti bahwa tidak ada satupun
warga negara China yang berada di Air Asia QZ8501 yang masih hilang di
Laut Jawa itu.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mempertanyakan Emergency Locator Transmitter (ELT)
dari pesawat Airasia QZ 8501 yang tak mengeluarkan sinyal saat pesawat
hilang kontak. Padahal, alat itu bermanfaat untuk mencari lokasi
hilangnya pesawat.
Investigator KNKT Suryanto, menduga bahwa
ELT itu bisa saja hancur karena pesawat menabrak suatu benda dengan
sangat keras. Dugaan lainnya yaitu ELT terbuang ke laut.
Memang merupakan hal yang aneh pula, jika ELT (Emergency Locator Transmitter) yang dibuat tahan banting dan tahan dalam banyak kondisi yang ada di AirAsia QZ 8501 tidak menyala.
Padahal
alat navigasi darurat itu dalam keadaan ekstrim tak mudah rusak, baik
oleh impact keras, tahan terkena api hingga ratusan derajat, maupun
berada di alam bersuhu dingin yang ekstrem, hingga jatuh ke dalam laut
lebih dari 500 meter, ILT masih dapat berfungsi dengan baik.
Emergency position-indicating radio beacons or EPIRBs |
“Ada ELT, yang disiapkan kalau ada emergency
di darat dan pasti tertangkap Basarnas untuk tangkap frekuensi, dan itu
tak tertangkap. Berarti pesawat itu perlu dipertanyakan kenapa ELT
tidak menyala,” kata Kepala KNKT Tatang Kurniadi di Tangerang, Minggu
(28/12/2014).
Tim investigasi belum bisa diterjunkan. Pasalnya, KNKT baru bisa bergerak apabila sudah ditemukan bangkai pesawat.
Selain dikenal sebagai ELT (Emergency Locator Transmitter), namun banyak alat sejenis yang dikenal dengan nama atau sebutan lain. Beberapa diantaranya, seperti Distress radio beacons atau emergency beacons atau PLB (Personal Locator Beacon) atau EPIRB (Emergency Position-Indicating Radio Beacon), atau juga ELBA (Emergency Locator Beacon Aircraft).
Namun semua alat itu memiliki fungsi yang
sama, yaitu sebagai perangkat suar penentu lokasi untuk pesawat dan
kapal laut bahkan dapat dimanfaatkan secara individual.
Sementara itu, kotak hitam milik Airasia
QZ 8501 juga sama-sama belum ditemukan. Di dekat kotak hitam, Tatang
mengungkapkan biasanya ada pinger yang akan berbunyi di dalam air. Namun, untuk mendeteksi bunyi itu, harus ada alat solar detector.
“Harus ada kapal dulu yang diarahkan ke pinger
itu untuk menangkap sinyal. Karena lokasi jatuhnya belum terdeteksi dan
belum ada informasi dari darat dan laut, KNKT masih menghitung,” ungkap
Suryanto.
Search and Rescue: TNI Kerahkan 16 Pesawat dan 13 Kapal Perang.
Tentara Nasional Indonesia (TNI)
mengerahkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) mereka
untuk membantu mencari pesawat AirAsia yang hilang dalam perjalanan dari
Surabaya ke Singapura sejak Minggu pagi, 28 Desember 2014.
Dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan
TNI yang diterima pada Senin, 29 Desember 2014, dikerahkan sebanyak 16
pesawat terbang dan 13 kapal perang atau KRI (Kapal Perang Republik
Indonesia).
- Tim SAR TNI Angkatan Darat
TNI Angkatan Darat mengerahkan dua unit
helikopter MI35 dan dua unit helikopter Bell 412. Dan kekuatan yang
dikerahkan dari TNI Angkatan Darat sebanyak 714 personel dari Kodam
I/Bukit Barisan. Meliputi Korem 031/Pekanbaru 100 personel, Kodim
0303/Bengkalis 31 personel, Kodim 0320/Dumai 31 personel, Yonif
132/Dumai 31 personel, dan Pokko 7 personel. Personel lain dari Korem
033/Tanjung Pinang 100 personel, terdiri dari Kodim 0315/Bintan 31
personel, Kodim 0316/Batam 31 personel, Kodim 0317/Tanjung Balai Karimun
31 personel dan Pokko 7 personel, serta Denrudal 004/Dumai 30 orang.
- Tim SAR TNI Angkatan Laut
TNI Angkatan Laut terdiri satu pesawat
Cassa, dua helikopter Bell, satu helikopter Bolco, dan dua CN235.
Sedangkan KRI yang dilepasjangkarkan dan menuju lokasi adalah: KRI Yos
Sudarso, KRI Hasanudin, KRI Pattimura, KRI Bung Tomo, KRI Sutedi
Senaputra, KRI Banda Aceh, KRI Pulau Rengat, dan KRI Pulau Romang.
Diterjunkan pula tiga tim Denjaka, dua SSY SRCPB, satu tim Paska, dan
satu tim penyelam beserta enam perahu karet, dan enam sea raider.
- Tim SAR TNI Angkatan Udara
TNI Angkatan Udara mengerahkan satu Boeing 737, dua C130 Herculles, dua helikopter Super Puma, dan CN295.
Selain TNI, pihak BASARNAS, Kepolisian
Republik Indonesia dan BPPT juga ikut bergabung bersama tim SAR. Tim SAR
BPPT menerjunkan kapal laut observasi canggih Baruna Jaya IV yang
memiliki sonar terkini dari kapal berteknologi canggih milik BPPT.
Selain kekuatan SAR nasional dalam upaya
pencarian pesawat AirAsia, juga melibatkan negara-negara sahabat, di
antaranya, dari Malaysia satu C130 Hercules dan tiga kapal, Singapura
tiga C130 Hercules dan tiga kapal, Australia dua P3C Orion serta Korea
Selatan satu P3 Orion.
Cari AirAsia, Kapal BPPT Temukan Fenomena Menyeramkan di Dasar Laut Jawa
Selama melakukan penyisiran dalam operasi
pencarian Pesawat Air Asia QZ8501, banyak fenomena menyeramkan bawah
laut yang terpindai sonar dari kapal berteknologi canggih milik BPPT.
Fenomena itu ditemukan saat Kapal Baruna
Jaya IV melakukan penyisiran dasar laut di sepanjang Laut Utara Jawa
hingga ke Laut Karimata di Belitung dengan menggunakan alat sonar
canggih milik BPPT.
“Sepanjang perairan banyak sekali
ditemukan sisa dan reruntuhan kapal di kedalaman 40-45 meter,” kata
Pelaksana Tugas Deputi Menko Maritim, Ridwan Jamaludin, Senin 29
Desember 2014.
Penampakan bangkai kapal selam yang karamU-Boat 168 milik Nazi Jerman di dasar Laut Jawa. |
Sisa dan reruntuhan kapal yang ditemukan Kapal Baruna Jaya IV merupakan bangkai kapal yang tenggelam sejak zaman dahulu.
Laut Jawa memang merupakan satu dari
sekian banyak “perairan menyeramkan” di dunia yang banyak dihuni bangkai
kapal di dasar lautnya.
Namun dari ratusan bangkai kapal karam seantero Indonesia, banyak peneliti meyakini tak hanya kapal perang yang ada di dalamnya.
Sebagian dari padanya, banyak pula kapal
dagang dari zaman kerajaan yang juga karam di peairan Indonesia. Jika
sudah menyangkut kapal dagang, maka tak menutup kemungkianan bahwa
mereka juga mengangkut harta berupa emas, perak, platina, perunggu dan
tembikar serta artifak bersejarah lainnya.
Bahkan beberapa waktu lalu, Pasukan Katak
Armada Timur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut pernah menemukan
bangkai kapal selam milik Jerman yang tenggelam sejak 70 tahun lalu di
perairan Laut Jawa.
Bangkai Kapal yang kini sengaja dibiarkan
di dasar laut itu, hingga kini masih menyisakan misteri. Bangkai kapal
yang ditemukan disinyalir milik pasukan Nazi Jerman.
Pendapat-pendapat para ahli penerbangan internasional antara MAS MH370 dan AirAsia QZ 8501
The Telegraph menulis bahwa
hilangnya pesawat AirAsia dalam penerbangan antara Indonesia dan
Singapura, mau tidak mau, memicu perbandingan dengan kasus tidak
terpecahkan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 :
1. Marc Dugain, Mantan Direktur Maskapai Prancis
Mantan Direktur
Maskapai Prancis, Marc Dugain, menuding adanya konspirasi dalam tragedi
MH370, yang diduga dibajak atau ditembak jatuh oleh AS yang
mengakibatkan MH370 hilang tanpa jejak bersama 239 penumpang dan kru
pesawat.
Dikutip laman Huffingtonpost,
Marc Dugain menduga pesawat Boeing dengan nomor penerbangan MH370
dibajak, dan terbang mengarah ke Pulau Diego Garcia di Samudra Hindia,
yang merupakan instalasi militer rahasia AS.
Berdasarkan paten yang
didaftarkan oleh Boeing, disebutkan bahwa semua pesawat mereka
dilengkapi dengan perangkat pengendali jarak jauh, yang dimaksudkan
untuk mencegah pesawat dibajak dan digunakan untuk serangan terorisme.
Seperti pesawat
AirAsia, MH370 juga didahului dengan terputusnya kontak antara pesawat
dan pusat kendali lalu lintas udara (ATC), serta tidak ada sinyal
darurat yang dikirimkan sebagai tanda adanya masalah, hingga pesawat
hilang dari radar.
2. Peter Stuart Smith, pakar penerbangan
Pakar penerbangan, Peter Stuart Smith, yang dikutip dalam laporan Mirror, menyebut aneh bahwa QZ8501 tidak melakukan kontak dengan ATC.
“Bahkan jika kita
berasumsi bahwa pesawat menghadapi cuaca sangat buruk, dan pecah di
udara. Jelas prioritas utama pilot adalah menerbangkan pesawat, tapi
mengirim sebuah pesan pada ATC tentang apa yang terjadi, hanya beberapa
detik untuk mengirimkan sinyal pada kotak SSR, yang akan memperingatkan
ATC bahwa ada masalah,” ujar Peter Stuart Smith.
3. Neil Hansford, pakar penerbangan
Walau begitu, pakar
penerbangan lainnya, Neil Hansford, menyebut tidak ada komplikasi
serumit MH370, dalam kasus hilangnya QZ8501, di mana otoritas Indonesia
mengatakan yakin mendapat sinyal terakhir lokasi hilangnya pesawat.
“Belum ada komplikasi
MH370 (untuk QZ8501). Mereka tahu yang ini, dan jika mereka tidak dapat
menemukannya, maka kita memiliki persoalan,” kata Hansford.
4. Paul Goelz, jurnalis penerbangan CNN
Sedangkan jurnalis penerbangan CNN,
Paul Goelz, menilai ada perbedaan antara MH370 dan QZ8501. Di mana pada
kasus MH370, transponder untuk mengidentifikasi keberadaan pesawat
tampak sengaja dimatikan. Sementara itu, pada kasus AirAsia hal itu
tidak terjadi.
Samudra Hindia di mana
MH370 diyakini tenggelam, merupakan wilayah perairan dalam dan terkesan
misterius. Dasar laut di wilayah itu tidak pernah dipetakan di beberapa
tempat, sehingga sulit untuk melakukan pencarian.
Sementara itu, Laut
Jawa tempat pesawat AirAsia diduga hilang, adalah lautan yang lebih
dangkal dengan kedalaman diperkirakan hanya sekitar 150 kaki,
dibandingkan dengan Samudra Hindia yang memiliki kedalaman antara
10.000-20.000 kaki.
Lebih lanjut, Goelz
menyebut keberadaan pesawat sudah dapat diprediksi. Berbeda dengan kasus
hilangnya MH370, yang disertai tidak jelasnya informasi. Di mana para
pejabat berwenang menyampaikan pernyataan yang saling bertolak belakang.
Sementara itu, dalam
kasus AirAsia, pemerintah Indonesia dan maskapai terlihat menggunakan
pendekatan yang lebih sesuai. CEO AirAsia Tony Fernandes bahkan turun
langsung, dan aktif melakukan berkomunikasi dengan publik melalui media
sosial.
5. Steven Wallace, mantan Direktur Administrasi Penerbangan Federal
Sedangkan Steven
Wallace mantan Direktur Kantor Administrasi Penerbangan Federal untuk
Penyelidikan Kecelakaan mengatakan bahwa, “Kondisi itu diyakini lebih
mudah menemukan pencarian puing-puing di Laut Jawa. Kita tidak akan
melihat upaya proses pencarian seperti yang terjadi dalam kasus Malaysia
Airlines MH370,” jelas Steven Wallace.
6. Will Ripley, analis penerbangan
Sementara itu Will
Ripley seorang analis penerbangan menyatakan, cara Fernandes mengatasi
krisis sangat meyakinkan. “Otoritas dan maskapai berkoordinasi dengan
baik. Mereka juga menempatkan keluarga penumpang sebagai prioritas utama
dalam situasi yang buruk ini,” kata Ripley.
Namun yang jelas, dukungan bagi publik,
di antaranya dengan transparansi informasi, sangat dibutuhkan keluarga
korban saat ini. Mereka sangat berharap, kasus AirAsia tidak akan
menjadi misteri seperti MH370. (berbagai sumber).
Sumber:
- bbs.tianya.cn, AirAsia aircraft lost contact with the mainland forum posts 13 days ago discovered prophecy (ch | in)
- saoonline.vn, Duong Ngoc Yen predicted catastrophic crash MH17? (vn | in)
– reddit.com, Someone in China warned of a AirAisa disaster 13 days before QZ8501 disappeared
– infowers.com, Did Mysterious Chinese Blogger Predict Disappearance of AirAsia Flight?
– dailymail.co.uk, Mysterious Chinese blogger sparks online frenzy after ‘predicting’ that ‘black hand’ was going to bring down AirAsia jet THIRTEEN days before one vanished
- saoonline.vn, Duong Ngoc Yen predicted catastrophic crash MH17? (vn | in)
– reddit.com, Someone in China warned of a AirAisa disaster 13 days before QZ8501 disappeared
– infowers.com, Did Mysterious Chinese Blogger Predict Disappearance of AirAsia Flight?
– dailymail.co.uk, Mysterious Chinese blogger sparks online frenzy after ‘predicting’ that ‘black hand’ was going to bring down AirAsia jet THIRTEEN days before one vanished
KALAU ANDA MAU TAU INFO TOGEL, KENALKAN NAMA SAYA PAK WARHADIK, KAMI TINGGAL DIKALTIM PEKERJAAN JUAL NASI GORENG, SELAMA KAMI KENAL YANG NAMANYA NYI RAWIH NASIB KAMI TIDAK SEPERTI YANG DULUH… KAMI SANGAT BERTERIMA KASIH KEPADA NYI RAWIH BERKAT ANGKA YANG DI BERIKANN SAMA BELIAU.DAN ALHAMDULILLAH TEMBUS.DAN KAMI MINTAH ANGKA,2D…
BalasHapusANGKA NAIK YAITU,DI.
3D.SPORTS,TOTO 4D 5D 6D
SIAPA TAU ANDA SEMUA MAU RASAIN SILAHKAN GABUNG SAMA KAMI,
DAN KAMI BERSUKUR HASIL PASANG TOGEL TGL,07,07,2014…
….
SEMUA HUTANG HUTANG DLM KELUARGA KAMI KINI DPT TERLUNASI ,KAMI PUN BISA MEMBUKA USAHA KEMBALI,WALAUPUN ITU DGN CARA PASANG TOGEL, ITU MERUPAKAN RESKI BAGI KAMI SE- KELUARGA ,JADI YG SERING KALAH DLM PERMAINAN TOGEL HUBUNGI NYI RAWIH /SMS KE NMR INI,0853 77783434—KESUSAHAN ANDA DALAM MAIN
TOGEL DI,JAMIN [5] KALI PUTARAN… NYI RAWIH Terima kasih yang amat dalam kami ucapkan kepada NYI RAWIH yang telah memberikan kebahagian bagi keluarga kami…berkat Beliau kami sekarang udah hidup tenang..sudah tidak di kejar-kejar hutang…Kami di berikan Angka Ritual Ghoib Dari NYI RAWIH yang sangat sangat Jitu 100%…hingga kami sekarang merasa tenang lagi…terima kasih NYI…Jika Anda ada yang merasa kesulitan masalah Nomer Toto apaka 2D.3D.4D.5D.6D.itu semua terserah anda, silahkan HBG ATAU SMS Aja NYI RAWIH
…di nmr HP [085377783434]pasti anda akan merasakan apa yg selama ini kami rasakan…Salam Bahagia dan Sukses..!!