PTF11kly in M101 by Rick Johnson (klik untuk memperbesar) |
Sebuah bintang yang “mati” lalu meledak yang dikenal dengan istilah supernova,
ditemukan kemarin oleh para astronom. Supernova adalah ledakan dari
suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak dari nova.
Nova adalah ledakan nuklir kataklismik yang disebabkan oleh akresi
hidrogen.
Letak supernova tersebut “cukup dekat” yaitu 21 juta tahun cahaya
dari bumi. Artinya, bintang itu meledak 21 juta tahun (perjalanan
cahaya) yang lalu dan sinarnya baru sampai di Bumi 21 juta tahun
kemudian (masa kini). Satu tahun cahaya sama dengan 9.460.730.472.580,8
kilometer (5.878.625.373.184 mil), jadi jarak bintang tersebut 1 tahun
cahaya dikali dengan 21.000.000 (dua puluh satu juta).
- Video animasi contoh ledakan Supernova: [video]
Para astronom yakin bahwa penemuan supernova tersebut hanya beberapa
jam setelah ledakan terjadi dan ini adalah hal yang mengejutkan dimana
belum ada supernova yang dapat ditemukan secepat itu.
Supernova ini termasuk paling terang selama 40 tahun terakhir.
Penemuan mengejutkan itu dimungkinkan dengan digunakannya beberapa
telskop canggih seperti teleskop Hubble. Para astronom di Berkeley National Labolatory dan UC Berkeley
yang membuat penemuan itu memprediksi bahwa penemuan supernova itu akan
menjadi target untuk penelitian pada dekade berikutnya dan membuatnya
menjadi salah satu dari banyak supernova yang paling banyak dipelajari
dalam sejarah.
Dilansir dari physorg.com, Jum’at (26/08/2011), supernova yang diberi nama PTF 11kly tersebut, berada di galaksi Pinwheel atau nama lainnya Messier-101 atau NGC 5457, yang berlokasi di “Big Dipper (biduk)” yang diketahui juga sebagai gugus bintang Ursa Major yaitu rasi bintang yang ada di langit belahan utara.
Supernova ditemukan dengan Palomar Transient Factory (PTF) yang dirancang untuk mengobservasi dan mengungkap peristiwa astronomi yang terjadi.
“Kami menangkap supernova ini segera setelah ledakan PTF 11kly
semakin cerah setiap menit. Ini sudah 20 kali lebih terang daripada
kemarin,” kata Peter Nugent, ilmuwan senior di Berkeley Lab yang pertama kali melihat supernova. Nugent juga seorang profesor astronomi di UC Berkeley.
Rasi Ursa Mayor. Tampak Galaksi M-101 (Messier-101) di kiri atas |
Survei PTF menggunakan teleskop robot yang dipasang di 48-inci Teleskop Samuel Oschin di Palomar Observatory
di California Selatan untuk memindai langit malam. Begitu pengamatan
diambil, data menempuh perjalan 400 mil ke National Energy Research
Scientific Computing Center (NERSC) melalui National Science Foundation’s High Performance Wireless Research and Education Network and DOE’s Energy Sciences Network (ESnet).
Di NERSC, komputer mempelajari algoritma secara Real-time untuk kemudian mengidentifikasi setiap peristiwa untuk kemudian ditindaklanjuti. Dalam beberapa jam mengidentifikasi PTF 11kly, sistem otomatis mengirimkan koordinat untuk teleskop di seluruh dunia untuk melakukan pengamatan lebih lanjut.
Tiga jam setelah pipa PTF otomatis mengidentifikasi calon supernova, teleskop di Kepulauan Canary
(Spanyol) telah menangkap “tanda cahaya,” unik atau spektrum. Dua belas
jam kemudian, timnya telah mengamati supernova tersebut melalui
teleskop di Lick Observatory (California), and Keck Observatory
(Hawaii) dan ditentukan bahwa supernova PTF 11kly termasuk dalam
kategori khusus, yang disebut Tipe Ia. Nugent mencatat bahwa ini adalah
spektrum paling awal yang pernah diambil dari supernova Tipe Ia.
Galaksi Pinwheel / Messier-101 (M-101) / NGC 5457 |
“Jenis supernova I-a adalah jenis yang kita gunakan untuk mengukur
ekspansi alam semesta. Melihat supernova meledak begitu dekat
memungkinkan kita untuk mempelajari peristiwa ini secara detail yang
belum pernah terjadi sebelumnya.,” Kata Mark Sullivan, pimpinan tim dari
Oxford university yang menjadi salah seorang yang menindaklanjuti penemuan ini.
“Kami masih belum tahu pasti apa yang menyebabkan ledakan tersebut,”
kata Weidong Li, ilmuwan senior di UC Berkeley dan kolaborator dari
Nugent. “Kami menggunakan gambar dari teleskop Hubble, yang diambil
beberapa tahun sebelum ledakan supernova untuk mencari petunjuk mengenai
asal muasalnya.”
Jarak 21 juta tahun cahaya merupakan jarak yang relatif dekat menurut
standar astronomi dan supernova bisa dilihat walau hanya dengan
teleskop kecil. (Adi Saputro/Astronomi.us)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar