Jumat, 21 November 2014

Misteri Keterkaitan Tengkorak Kristal Suku Maya Dengan Angka 2012


“Bagi para ‘shaman’ atau dukun dari suku-suku di Amerika tengah, tengkorak tersebut adalah sebuah medium atau pintu kepada dimensi roh yang lain.”
 
Penduduk asli suku Maya di benua Amerika yang tersisa secara tegas percaya, dalam tengkorak kristal yang ditinggalkan oleh leluhur mereka telah berisi informasi penting tentang asal-usul manusia, perkembangan kebudayaan dan juga mengenai kematiannya.
Mayan Calander
Bahkan informasi itu bisa membantu manusia memecahkan banyak misteri kehidupan alam semesta yang selama ini belum terpecahkan.
Karena menurut kalender suku Maya dan legendanya, orang-orang harus dapat menemukannya sebelum 21 Desember 2012 yang dipercayai bahwa pada hari itu bumi akan melewati siklus 5.126 tahun, akhir dari kalender Maya.
Lalu, diprediksi bumi akan bergeser jauh dari porosnya atau shift pole, jika ke-13 tengkorak tidak berkumpul jadi satu dan disusun pada posisi yang tepat.
Karena dalam ramalan Maya tersebut dikatakan, setelah 21 Desember 2012 lewat, di dunia tidak akan ada lagi fajar menyingsing. Walau begitu para peneliti juga telah menyelidiki bahwa tanggal tersebut takkan ada kiamat seperti yang dituturkan oleh ramalan suku Maya tersebut.
Namun ada juga penelitian lainnya yang sebagian dari para ilmuwan justru yakin bahwa kiamat pasti akan terjadi secara periodik tapi dalam jangka waktu yang sangat panjang, yaitu setiap 27 juta tahun.
http://d3thflcq1yqzn0.cloudfront.net/007138644_prevstill.jpeg
Mayan Calander Dresden Codec
Pada awalnya, orang-orang hanya menganggap kisah ini hanya sebuah kisah fantastis tidak penting dan sama sekali tidak dihiraukan.
Sampai awal abad 20, ketika sebuah tengkorak kristal benar-benar ditemukan di reruntuhan Maya kuno, orang-orang tiba-tiba mulai percaya. Mungkin tengkorak ajaib dalam dongeng tersebut memang sebuah kenyataan.
Tengkorak kristal pertama kali tersebut ditemukan di reruntuhan kota Maya dan terkubur jauh didalam hutan lebat. Pada tahun 1924, penjelajah Inggris, Frederick Mitchell-Hedges dan rekan-rekannya sedang berpetualang, berusaha untuk menemukan sisa-sisa kota legenda Atlantis di Belize, Amerika tengah.
Suatu hari, ketika mereka sedang berjalan melintasi hutan lebat, mereka menemukan sebuah gundukan bebatuan yang tertutup rumput lebat dan semak-semak.
http://www.eso-garden.com/images/uploads_bilder/anna_mitchell_hedges_and_her_enigmatic_crystal_skull_1.jpg
Lady R Brown, Mitchell Hedges, T Gann at Lubaantun
Kelompok itu menemukan kota Lubaantun yang telah lama hilang, yang dalam bahasa Maya berarti kota batu yang berjatuhan.
Sepanjang penggalian di situs tersebut, anak angkat Mitchell-Hedges yang bernama Anna Hedges mengklaim bahwa ia menemukan tengkorak terkubur di bawah sebuah altar runtuh di dalam kuil di Lubaantun yang berbentuk piramida, di Inggris Honduras, sekarang Belize.
Dalam surat tahun 1970, Anna juga menyatakan bahwa ia, “diberitahu oleh beberapa suku Maya yang tersisa, bahwa tengkorak itu biasa digunakan oleh imam tinggi yang akan mati. Karena alasan ini pula, artefak ini kadang-kadang disebut juga sebagai “The Skull of Doom”.
Diceritakan, ketika tengkorak tersebut ditemukan, para pekerja bangsa Maya segera dipenuhi dengan lompatan sukacita. Mereka segera menaruh tengkorak tersebut diatas altar, melakukan upacara dan menari mengelilinginya.
Sepertinya, sebuah kekuatan kuno dan gaib telah kembali kedalam kehidupan orang-orang tersebut. Tengkorak tersebut sepenuhnya terbuat dari kristal transparan. Ukurannya persis seperti ukuran tengkorak manusia dan sangat akurat secara anatomi yang ditunjukkan dengan tulang rahang yang terpisah.
Batok kepala tengkorak kristal ini bersih sangat halus, panjangnya tengkorak sekitar 18 cm dengan lebar sekitar 13 cm dan berat sekitar 5 kg. Dalam bentuk dan struktur, hampir persis sama seperti tengkorak manusia, batok kepala tengkorak kristal tidak meninggalkan bekas penggunaan perkakas dan adalah sebuah ukiran kristal yang utuh.
Kekerasan Crystal sekitar 7 derajat, bila menggunaan pisau umum, tidak mungkin tidak meninggalkan jejak goresan ketika mengukir kristal.
http://www.crystalskulls.com/images/13-crystal-skulls-005.jpg
13 Crystal Skulls
Ketika lubang hidungnya disinari dengan sinar laser, keseluruhan tengkorak memancarkan cahaya. Oleh karena itu, para ilmuwan berspekulasi bahwa internal tengkorak memiliki refleksi lensa yang kompleks. Teknologi modern kita sekarang juga sulit untuk mencapai tingkat tersebut.
Sebuah legenda asli Amerika yang menyebutkan, sebenarnya ada 13 tengkorak manusia yang terbuat dari kristal yang dapat berbicara dan bernyanyi. Menurut legenda tersebut, tengkorak kristal tersebut mengandung jawaban atas sejumlah misteri dunia dan kehidupan.
Namun tak ada satupun dari penemuan-penemuan tengkorak kristal tersebut yang di dokumetasikan pada saat penemuannya! Dan ini bermasalah juga untuk membuktikan keaslian dari tengkorak-tengkorak kristal tersebut.
Legenda itu juga mengatakan bahwa suatu hari nanti, ketika umat manusia mengalami krisis besar, maka ketiga belas tengkorak tersebut akan ditemukan kembali dan dikumpulkan sekali lagi untuk memberikan pengetahuan dan informasi vital kepada umat manusia.
Tengkorak kristal ini akhirnya hingga diangkat ke sebuah film petualangan bidang arkeologi, Indiana Jones, dengan judul The kingdom of The Crystal Skull.
Namun hanya sedikit yang mengetahui bahwa film tersebut dibuat berdasarkan legenda nyata. Nyata karena sesungguhnya di Amerika tengah telah ditemukan tengkorak manusia yang terbuat dari kristal.
Salah satu penemunya Anna Mitchell Hedges, yang menemukan tengkorak tersebut meninggal pada tahun 2007 pada usia 100 tahun. Ia telah menyimpan tengkorak tersebut seumur hidupnya.
Anna Mitchell Hedges
Anna percaya bahwa tengkorak tersebut telah memberikan kepadanya kekuatan dan kesehatan hingga ia berumur 100 tahun.
Beberapa orang yang pernah menghabiskan waktu bersama tengkorak itu juga mengaku mengalami beberapa pengalaman aneh, seperti terdengarnya suara lembut, seperti sebuah senandung keluar dari tengkorak tersebut.
Dan terkadang mereka bisa melihat kilasan-kilasan gambar masa lalu dan masa depan tercermin dari tengkorak tersebut.
Yang mengejutkan, Tengkorak kristal Anna Mitchell Hedges, bukanlah satu-satunya tengkorak kristal yang ditemukan. Sejak penemuan itu, beberapa tengkorak yang lain telah ditemukan – seperti yang diramalkan oleh legenda kuno. Saat ini paling tidak ada enam tengkorak lain yang disimpan di museum-museum ternama dunia.
Semua tengkorak tersebut sampai sekarang masih belum diketahui asal-usulnya. Kebanyakan pemiliknya percaya bahwa tengkorak tersebut berasal dari Amerika tengah, apakah itu dari bangsa Maya, Aztec atau bahkan suku dari masa sebelum bangsa Maya yaitu suku Atlantis yang misterius.
Dr Jane Walsh adalah seorang spesialis Meso American yang terkemuka di dunia yang bekerja untuk Smithsonian Institute. Dan saat ini, ia adalah pemilik dari salah satu tengkorak kristal.
Dr Walsh seperti sebagian besar arkeolog yang lain percaya bahwa tengkorak kristal tersebut adalah sebuah tipuan yang cerdas, dan bukan peninggalan bangsa kuno. Ia berteori bahwa tengkorak tersebut kemungkinan dibuat pada abad ke-19 untuk memuaskan permintaan akan barang antik kuno. Namun Dr Walsh sendiri tidak memiliki bukti untuk mendukung teorinya.

Dr Walsh berusaha mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap tengkorak tersebut untuk mengetahui asal-usulnya. Salah satu kendala yang dihadapinya adalah kristal tidak memiliki karbon, karena itu mustahil melacak usia tengkorak tersebut dengan metode karbon.

Salah satu cara yang tersisa adalah melihat dengan teliti permukaan kristal dan berusaha untuk menemukan jejak peralatan yang digunakan untuk membuat kristal tersebut. Apabila ditemukan jejak peralatan tangan, maka kemungkinan tengkorak tersebut memang berasal dari peradaban kuno.
Dan apabila ditemukan jejak peralatan mekanik, maka kemungkinan usia tengkorak tersebut lebih modern, yang berarti bisa berasal dari zaman Columbus hingga abad ke-20.
Sebelumnya, pada tahun 1970-an Anna Mitchell Hedges juga menyerahkan tengkorak tersebut kepada tim dari Hewlett Packard untuk diteliti. Hewlett Packard sebagai ahli dalam bidang komputer dan peralatan elektronik tentu juga ahli dalam bidang kristal.
Apa yang ditemukan oleh tim dari Hewlett Packard sangat mengejutkan. Mereka menemukan bahwa bahan dasar kristal tengkorak tersebut adalah sama seperti yang digunakan di industri elektronik saat ini, bahan tersebut bernama piezo electric silicon dioxide, yang banyak dipakai karena kemampuannya menyimpan data. Mikroprosesor modern saat ini juga dibuat dari bahan yang sama seperti ini.
Dengan menggunakan metode polarisasi cahaya, satu lagi penemuan yang mengejutkan terungkap. Tempurung atas kepala tersebut ternyata pernah menempel pada struktur bebatuan kristal yang keras. Mereka sungguh terkejut dengan penemuan ini. Karena bahan dasar tengkorak ini adalah batu terkeras nomor dua di dunia setelah permata.
Belum ada peralatan yang mampu untuk memecah kristal tersebut. Apabila mesin mekanik yang dipaksa digunakan untuk memahat tengkorak itu, maka kristal tersebut pasti akan hancur menjadi pecahan-pecahan kecil. Akhirnya tim Hewlett Packard menyimpulkan bahwa tengkorak tersebut dibuat menggunakan tangan.
http://files.abovetopsecret.com/images/member/9f8f8a644d58.gif
13 crystal skulls group
Namun kesimpulan ini membawa kepada kesimpulan lain yang lebih mengejutkan. Menurut perhitungan para ilmuwan, apabila tengkorak itu dibuat dengan tangan, maka dibutuhkan waktu selama ratusan tahun untuk menyelesaikan satu tengkorak! Mengingat struktur kristal yang luar biasa keras. Hewlett Packard memperkirakan waktu yang dibutuhkan adalah 300 tahun.
Para ilmuwan kemudian menaruh tengkorak tersebut dibawah mikroskop, berusaha untuk mencari tahu alat yang digunakan untuk membuatnya. Dan mereka tidak dapat menemukan satupun jejak peralatan baik kuno maupun modern. Mengenai ini, seorang ilmuwan berkomentar “Tengkorak ini harusnya tidak pernah ada”.
Penelitian ilmiah tidak berhenti disitu. Pada tahun 1996, British Museum bekerja sama dengan Dr Walsh dan Smithsonian meneliti semua tengkorak kristal yang ada dengan membawanya ke British Museum Research Laboratory.
Enam tengkorak mulai diperiksa pada bulan April 1996, dan untuk alasan yang tidak diketahui, British Museum tidak pernah mau mempublikasikan hasilnya.

Perspektif Suku Asli
Bagi ilmuwan, tengkorak tersebut mungkin adalah sebuah misteri yang belum terpecahkan. Namun bagi suku-suku asli di Amerika, tengkorak itu bukanlah misteri. Dari hasil wawancara dengan para tetua-tetua suku asli di Amerika, terungkap sebuah kebijaksanaan kuno.
Menurut mereka, tengkorak tersebut tidak akan dapat dimengerti dengan menempatkannya dibawah mikroskop.
Tengkorak tersebut dimaksudkan untuk membawa tantangan fundamental kepada pikiran kita yang rasional dan cara kita memandang dunia ini.
Bagi para shaman atau dukun dari suku-suku di Amerika tengah, tengkorak tersebut adalah sebuah medium atau pintu kepada dimensi roh yang lain.
Banyak dari antara mereka berkata bahwa tengkorak tersebut membuka pintu kepada dunia paralel yang ada, dimensi lain dari dunia ini. Mereka juga percaya bahwa roh manusia dapat berjalan dan masuk ke dunia itu lewat tengkorak kristal.
Selain itu, tengkorak tersebut juga dapat digunakan untuk menuntun kita kepada level yang lebih tinggi dari kesadaran kita, sesuatu yang sudah lama kita lupakan.
Seorang sesepuh bangsa Maya bernama Hunbatz Men pernah berkata bahwa tengkorak kristal pernah digunakan di upacara keagamaan di seluruh dunia.
Ia percaya bahwa ada tengkorak kristal di situs-situs keagamaan di seluruh dunia, termasuk Stonehenge di Inggris. Menurut Hunbatz Men, sudah saatnya ke-13 tengkorak bersatu kembali untuk menyelamatkan umat manusia.
Lalu pada 8 Oktober 2010, sebanyak 13 orang legendaris bersama dengan empat tokoh tengkorak kristal Maya, muncul di sebuah konferensi pers yang diselenggarakan oleh gereja PBB New York.
Konferensi pers ini digelar dalam rangka pertemuan internasional yang diselenggarakan dari tangal 9 – 10 Oktober 2010. Dengan tema Legenda Maya ‘13 Kristal Tengkorak’.
Konferensi Internasional diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober di University Institute of Fashion Technology Conference Center New York. Mario seorang penduduk Meksiko yang datang dari Las Vegas membawa ‘Pancho’ kristal tengkorak leluhurnya untuk menghadiri pertemuan.

Mario (kiri) seorang penduduk Meksiko yang datang dari Las Vegas membawa ‘Pancho’ kristal tengkorak leluhurnya guna menghadiri pertemuan. Menurut informasi, Ankuphara (kanan) dari Miami mampu berkomunikasi dengan kristal tengkorak. (Foto: Guohui Du / The Epoch Times)

Hingga akhirnya, alkisah ini terdengar oleh dua produsen televisi Inggris Chris Morton dan Ceri Louise Thomas bersama-sama membuka sebuah perusahaan produksi televisi independen di Inggris, usahanya bergerak dalam bidang pengambilan video tentang hal-hal yang berkaitan dengan filosofi, spiritual dan lingkungan.
Munculnya tengkorak kristal mengundang rasa ingin tahu mereka dan melakukan penyelidikan mendalam. Mereka akhirnya menemukan lebih banyak fenomena aneh tentang tengkorak kristal.
Dalam rangka memecahkan fakta kebenaran yang tak terpecahkan oleh iptek, mereka telah mengunjungi berbagai jenis orang, di antaranya termasuk ahli kebatinan, dukun, ahli UFO, ilmuwan, arkeolog serta ilmuwan misterius dan sebagainya.
Pada tahun 1998, mereka menerbitkan sebuah buku dokumenter arkeologi  ‘Misteri Tengkorak Kristal’ (The Mystery of the Crystal Skulls: A Real Life Detective Story of the Ancient World).
Mereka mencatat hal-hal yang luar biasa tentang pengalaman pencarian mereka. Pengalaman mereka pun dituangkan dalam sebuah film dokumenter menarik dengan judul yang sama.
Ketika buku dan dokumenternya diluncurkan, segera menimbulkan refleksi yang gemuruh di seluruh dunia. Lebih dari sepuluh tahun, buku ‘The Mystery of the Crystal Skulls’ membuat gempar Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang dan sejumlah negara lain.
13 crystal skulls circle position around Mayan
Buku mereka selama bertahun-tahun berada pada barisan terdepan dalam penjualan, dan telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa serta didistribusi ke seluruh dunia.
Total penjualan lebih dari satu juta buku. Bahkan, lebih dari 50 negara bersaing untuk membeli hak siar film dokumenter televisi yang mereka diproduksi.
Dalam menghadapi keberadaan tengkorak kristal, benar-benar membutuhkan beberapa kualitas psikologis terkait kepercayaan.
Bila tidak, dalam teori ilmiah modern yang atheisme, berbicara kepercayaan tentu akan sulit sekali untuk menjelaskan kondisi zaman kuno.
Maka itulah, ada yang percaya, ada pula yang tidak percaya, kontroversi atas keaslian tengkorak kristal sering diberitakan di surat kabar dan masihh merupakan misteri hingga kini.
Berbagai pengujian dan penelitian pun dilakukan terhadap tengkorak kristal. Tengkorak Kristal diuji di bawah mikroskop, bahkan di bawah mikroskop  tingkat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar