Washington, data dari teleskop luar
angkasa sedang mengamati keluarga asteroid yang diduga menyebabkan
kematian dinosaurus. Data tersebut mengungkap fakta mengejutkan. Apa
itu?
Astronom Amerika Serikat (AS) mengatakan, berdasar data pengamatan, penyebab kematian dinosaurus bukanlah asteroid tersebut.
Teori sebelumnya menyatakan sebuah
asteroid menghantam Bumi 65 juta tahun silam. Hantaman tersebutlah yang
disalahkan atas punahnya dinosaurus.
Asteroid itu berasal dari sabuk asteroid
utama antara Mars dan Yupiter dan asteroid raksasa yang dianggap sebagai
‘tersangka’ ini dikenal bernama asteroid Baptistina. Menariknya, data Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) NASA malah mengesampingkan Baptistina tersebut.
Para peneliti telah “menarik balik” (flashback)
jalur keluarga asteroid Batistina tersebut ke waktu 65 juta tahun yang
lalu. Dan ternyata lintasannya tidak membahayakan Bumi pada masa itu.
“Perhitungan awal menggunakan cahaya tampak memperkirakan ukuran dan reflektifitas anggota keluarga asteroid Baptistina itu yang membawa kami pada usianya dan kini kami tahu perkiraan sebelumnya memang salah,” ujar eksekutif program Near Earth Object Observation Program Lindley Johnson di markas NASA.
Kini, sisa-sisa dari asteroid Baptistina
yang dinamakan “keluarga asteroid Batistina” yang hingga kini masih ada
dan yang terbesar diantara mereka bernama 298 Baptistina.
“Melalui cahaya inframerah, WISE mampu mendapat perkiraan yang lebih akurat yang mampu mementahkan teori Baptistina”, lanjutnya.
Astronom menghitung usia orang tua
asteroid Baptistina asli yang pecah 80 juta tahun silam itu dan hasilnya
setengah dari usulan awal.
“Waktu yang dibutuhkan untuk bergerak ke
titik resonansi tak cukup untuk mengantam Bumi pada 65 juta tahun
silam,” tutup Amy Mainzer dari Jet Propulsion Laboratory NASA seperti
ditulis UPI.
UFO dengan Alien Memusnahkan Dinosaurus
File: UFO438, by: UFO BBS (1999)
Pada masa dinosaurus, bangsa alien dengan kendaraan UFO mereka telah memusnahkan dinosaurus dalam “pertandingan berburu terbesar” klaim seorang peneliti top.
“Para alien mendeklarasikan dan mengumumkan ‘musim berburu dinosaurus‘
pada 60 juta tahun lalu itu dan menyapu bersih seluruh spesies dalam
kurun waktu beberapa ribu tahun”, menurut ahli paleontologi Rusia Igor
Baronov.
Baronov mengatakan, “Penelitian telah
membuktikan bahwa dinosaurus terakhir berhubungan dengan nenek moyang
burung, bukan reptil seperti yang diduga sebelumnya.”
Jutaan tahun lalu Reptile Alien sudah di Bumi bersama dinosaurus (foto courtesy: Canadian Museum of Nature, Ottawa, Canada) |
Mereka berburu dan membantai jutaan ton
daging dinosaurus per tahun dan dikirim ke planet mereka untuk
dikonsumsi sebagai hidangan yang lezat dan bergengsi.
Pembantaian itu pada dulu kala, hampir
serupa dengan di Amerika saat orang Eropa baru datang lalu berburu
banteng Bison. Waktu itu para pendatang dari benua Eropa tersebut mulai
berdatangan ke tanah Amerika dan berburu banteng bison secara
besar-besaran hingga hewan ini menjadi hewan yang terancam punah.
Pernyataan Baranov berdasarkan teori
penelitiannya yang mantap dan baik selama 20 tahun dan teori itu
diperkuat lagi dengan ditemukannya “kuburan masal” dinosaurus yang
ditemukan di wilayah utara Rusia dan juga di daerah Siberia. Kuburan
masal itu berada di kutub utara yang selalu membeku sejak jutaan tahun
lalu.
Kuburan masal dinosaurus itu telah
ditemukan di suatu pulau es terpencil dibelahan kutub utara yang sudah
sangat lama selalu membeku dan tidak pernah cair.
“Kami telah menemukan ratusan tulang
dinosaurus yang telah terindentifikasi berupa bekas luka dari pemotongan
menggunakan alat yang sangat tajam dan bekas pemotongan dengan
menggunakan semacam laser dan ini semua adalah fakta”, jelas Baronov.
Luka dari pengirisan daging dinosaurus
ini juga teridentifikasi dilakukan dengan sangat bersih, terampil dan
efisien. Tim Baronov juga mendapatkan ratusan tengkorak dinosaurus yang
dipersiapkan sebagai layaknya trophy.
“Nyaris semua tengkorak kepala dinosaurus
telah dirusak oleh hantaman sesuatu yang berkecepatan tinggi, dapat
meledak berupa proyektil dan semua itu mirip seperti layaknya peluru di
zaman ini”, lanjut Baronov.
“Saya menduga bahwa dinosaurus dengan
perilaku yang jauh lebih lembut dibunuh secara lebih manusiawi, bahkan
tidak seperti cara kita membunuh sapi disaat ini di tempat penjagalan.
Dan pulau ini adalah salah satu tempat penjagalan mereka (alien)”,
tambah Baronov.
Badan sisa dinosaurus lainnya juga
ditemukan di berbagai tempat. Ini mengidikasikan bahwa para alien juga
membantai dinosaurus dengan cara olah raga layaknya berburu (sport).
Terutama jenis predator pembunuh besar raksasa seperti Tyrannosaurus Rex.
Ada tanda-tanda juga, bahwa para alien
mengangkut hidup-hidup beberapa jenis spesies dinosaurus ke tempat
mereka sebagai bibit untuk dikembang-biakkan.
“Jenis dinosaurus yang dibawa pulang ini
mungkin dari jenis yang jauh lebih jinak dan termudah untuk berkembang
biak dibandingkan dari sekian banyak jenis dinosaurus lainnya”, Baronov
berspekulasi.
Mereka (para alien) mulai melakukan
penangkapan ini pada tahap selanjutnya, ketika mereka menyadari bahwa
mereka akan memusnahkan dinosaurus.
Para ahli paleontologi lainnya dari
seluruh dunia telah menyetujui studi dan data Baronov tersebut dan akan
mengunjungi pulau di Artic tempat penjagalan tersebut.
“Ketika selama ini kami telah memburu dan
mengumpulkan semua spesies hewan yang ada dari seluruh muka Bumi, saya
kira teori Baronov ini masuk akal”, kata Buy Harris seorang pakar dari
Inggris.
Teori pemusnah massal dinosaurus yang selama ini masih terpakai adalah karena hantaman asteroid terhadap Bumi.
Dan teori ini telah menjadi patokan dan telah masuk ke pelajaran-pelajaran sekolah di seluruh penjuru dunia.
Jadi, benarkah dugaan yang selama ini
masih berlaku bahwa asteroid yang diyakini sebagai pemusnah dinosaurus
65 juta tahun lalu ternyata hanyalah teori yang salah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar