Saat UFO Menjatuhkan “Angel Hair” (Rambut Peri) di Portugal pada tahun 1959
Istilah Angel Hair atau “rambut
peri” atau “rambut malaikat” adalah fenomena jatuhnya banyak objek yang
berupa serat-serat mirip jaring laba-laba atau mirip serat kapas dan tak
diketahui asalnya dalam skala radius lokal.
Kejadian atau fenomena aneh ini sudah
berlangsung beberapa kali. Selama ini peristiwa yang misterius itu telah
beberapa kali tercatat, yaitu:
1. Kejadian di Oloron, Prancis pada tahun 1952.
2. Kejadian di Venice
(Venesia) pada tanggal 27 Oktober 1954, Gennaro Lucetti dan Pietro
Lastrucci berdiri di balkon sebuah hotel di Lapangan St. Mark’s Square di Venice dan melihat dua objek bersinar, terbang melintasi langit dan meninggalkan jejak “rambut malaikat” yang jatuh.
3. Kejadian di kota Évora, Portugal pada tanggal 2 November 1959 dan sempat diteliti para ilmuwan.
Tapi kali ini kita fokus pada kejadian
terakhir, yaitu fenomena UFO di kota Évora, Portugal. Peristiwa itu
terjadi disiang hari, sekitar pukul dua belas siang.
Peristiwa diawali oleh terlihatnya sebuah
benda melayang tak dikenal pada siang itu, berupa lempengan balon pipih
berbentuk seperti cakram mirip roti hamburger oleh dua orang yang
melihat kejadian itu, salah satunya adalah seorang kepala sekolah
sekaligus dokter, yang bernama Dr. Jaquelin Amaral.
UFO pertama dilihat melalui teleskop Dr Amaral saat melintas diatas kota Évora, Portugal (NatGeo) |
Benda atau objek terbang aneh itu seperti dua buah roti hamburger yang menumpuk. Pada bagian yang paling atas tampak
berwarna lebih gelap, sedangkan yang bawah berwarna putih agak
transparan. (UFO itu juga ada pada gambar diatas sebagai kepala halaman)
Objek aneh ini melintas rendah dengan
ketinggian tak lebih dari 500 meter dari tanah, dan melayang perlahan
dari timur laut menuju ke arah barat daya.
Dr. Amaral tak sendirian saat melihat
benda itu, ia ditemani pula oleh salah-satu guru dari sekolahnya yang
melihatnya juga bersama-sama di teleskop, namun karena disiang hari dan
di kota kecil, otomatis semua orang juga melihatnya karena benda
tersebut sedemikian anehnya.
Tak lebih dari 10 menit berlalu, setelah
benda itu lama-kelamaan menghilang di kejauhan dan terhalang bukit dan
pepohonan, tak lama kemudian lewat lagi objek terbang tak dikenal kedua,
dengan arah datang dan pergi yang sama dengan objek pertama.
Tapi objek ini sedikit berbeda, jika
objek yang pertama bagian atasnya agak gelap, maka pada objek kedua ini
kedua bagian tampak sama, transparan dan terlihat bergerak bergelombang
entah karena terkena angin atau memang demikian, mirip ubur-ubur. Objek
kedua ini juga sama, bergerak perlahan dan dengan ketinggian yang kurang
lebih sama seperti objek pertama.
UFO kedua yang lewat di Évora, Portugal (2 November 1959) (NatGeo) |
Dokter Amaral dan temannya juga
memperhatikan objek itu dan melihatnya melalui teropongnya, tapi untuk
kali kedua, juga tak terlihat fokus karena yang dipakainya adalah sebuah
teropong untuk jarak jauh. Objek itu membuat semua orang yang
melihatnya heran, takjub dan tak mengerti, objek apakah itu.
Yang membuat lebih takjub lagi bagi seluruh warga kota adalah, tak lama setelah objek kedua itu lewat maka kemudian jatuhlah serat-serat mirip sarang laba-laba yang sangat halus dari “atas langit” di kota kecil tersebut.
Dan yang membuatnya aneh pula bahwa
serat-serat tersebut sangat banyak menyebar dan tak hanya jatuh dibawah
lintasannya, namun hampir di seluruh penjuru kota Évora, Portugal.
Dokter Jaquelin Amaral masih meneropong
dengan teleskopnya di lapangan sekolahan yang berada persis di depan
kantornya. Spontan anak-anak yang sedang bermain dihalaman sekolah ikut
merasa heran sekaligus senang, karena serat-serat mirip sarang laba-laba
atau mirip kapas itu juga jatuh dilapangan tempat mereka sedang
bermain, bahkan diseluruh halaman sekolah tersebut.
Spontan anak-anak siswa pada sekolah itu dengan riang gembira ikut menangkap serat-serat tersebut dan ikut mengumpulkannya, bahkan mereka juga memainkannya.
Tak hanya anak-anak, namun semua orang
juga ingin menyentuh dan melihatnya. Mereka merasa penasaran, serat
apakah ini? mengapa jatuh sedemikian banyaknya dari langit?
Salah satu pelajar wanita pada saat itu
yang kini sudah berumur lebih dari 65 tahun Fatima Ernesto menyatakan,
“Pada saat itu kepala sekolah (D. Amaral) langsung memperingatkan
seluruh siswa agar jangan menyentuhnya, jangan menciumnya apalagi untuk
dibawah pulang, lalu mereka semua disuruh masuk ke dalam kelas,” jelas
Fatima.
Fatima Ernesto, yang juga menjadi salah satu saksimata pada peristiwa tersebut (NatGeo) |
Para siswa langsung menuruti himbauan
kepala sekolahnya Dr. Jaquelin Amaral, bahkan para siswa yang tadinya
ikut bermain-main dengan benda itu, seketika menjadi takut dan masuk ke
kelas.
Pada saat itu tak ada satupun yang mengetahui benda yang berupa serat mirip sarang laba-laba itu jatuh dari mana.
Apakah serat-serat mirip kapas atau
sarang laba-laba tersebut jatuh dari kedua objek tak dikenal setelah
melewati kawasan itu? Tak ada pula penjelasan benda apa itu, apalagi
sebuah nama. Maka sejak itulah benda berupa serat-serat tak dikenal yang
“jatuh dari langit” tersebut, dikenal dengan sebutan “Angel Hair “atau Rambut Peri (Rambut Malaikat).
Saat
diletakkan diatas kaca dibawah mikroskop, lalu akan diletakkan kaca
kedua diatasnya, objek-objek itu bergerak saat kaca kedua yang berada diatasnya diletakkan (NatGeo) |
Lalu dokter Amaral mengumpulkan benda itu
untuk dianalisis di bawah mikroskop bersama dengan para teknisi
angkatan bersenjata yang bermarkas 100 kilometer dari lokasi, yaitu
Markas Sintra, serat itu juga ikut dianalisis oleh ilmuwan-ilmuwan dari University of Lisbon.
Pihak militer ikut tertarik karena di
markasnya – yang letaknya lumayan jauh dari lintasan UFO aneh itu
ternyata juga mengalami hal yang sama, banyaknya serat mirip sarang
laba-laba atau kapas yang jatuh di markas angkatan udara mereka, hingga
ke landasan pacu bandara militer.
Tomás George Conceiςão Silva |
Menurut saksimata waktu itu Jenderal
Tomás George Conceiςão Silva yang dulu masih berpangkat letnan penerbang
mengatakan, bahwa landasan bandara militer dipenuhi oleh benda itu dan
semua pilot yang sedang menunggu instruksi untuk patroli udara, ikut
merasa heran.
Akhirnya pada saat diteliti secara
bersama dengan Dr. Amaral, awalnya serat yang mirip benang itu
diletakkan diatas kaca dibawah mikroskop.
Lalu langkah berikutnya akan diletakkan
kaca kedua diatasnya agar objek lebih stabil, namun tiba-tiba terlihat
objek-objek itu sedikit bereaksi dan bergerak disaat kaca kedua, yang
berada diatasnya akan diletakkan.
Angel Hair at Évora, Portugal (2 November 1959) (NatGeo) |
Setelah dilihat dibawah mikroskop,
ternyata serat-serat itu seperti sekumpulan mikro organisme hidup yang
bentuknya mirip seekor anak laba-laba kecil, bahkan jauh lebih kecil.
Namun biasanya laba-laba atau binatang
sejenisnya yang termasuk golongan serangga, memiliki kaki-kaki yang
jumlahnya enam atau delapan, tapi untuk organisme yang satu ini
kaki-kakinya berjumlah lebih banyak dan keseluruhannya berwarna putih.
Keanehan benda itu setelah diletakkan
dibawah mikroskop kemudian terlihat bentuknya, membuat para ilmuwan
papan atas di Universitas Lisbon pada masa itu merasa takjub.
Berikut beberapa penampakan gambar Angel Hair
dibawah kaca mikroskop yang jatuh dari “atas langit”, tak lama setelah
dua UFO melewati kota Évora, Portugal pada tanggal 2 November 1959
disiang hari.
Penampakan Angel Hair dibawah mikroskop (NatGeo) |
ZOOMED
– Penampakan Angel Hair dibawah mikroskop pada mode zoomed. Saat lebih
diperbesar, baru kemudian terlihat kaki-kaki dari mikro organisme tersebut (NatGeo) |
“Saat ditindih kaca kedua, objek itu
bergerak pada bagian kaki-kakinya, sepertinya mereka ingin menahan kaca
yang ada diatasnya. Ia bergerak mempertahankan diri layaknya makhluk
cerdas yang secara naluri mempertahankan kehidupannya”, teriak Dr.
Amaral di ruangan laboratorium pada saat itu.
Maka para ilmuwan menyimpulkan bahwa
“rambut malaikat” ini diproduksi oleh serangga kecil yang belum dikenal
atau mungkin beberapa jenis organisme bersel tunggal atau makhluk
mikroskopik yang berasal dari “ekstra luar atmosfir” (extra-outer atmosphere microscopic organism) atau dari lapisan atmosfir yang amat tinggi sekitar 80-100 kilometer.
Serat-serat berupa micro organism tersebut diidentifikasi sebagai makhluk hidup diperkuat karena selain ia dapat bergerak, ia juga memilik inti tengah atau nucleus dari makhluk itu, nukleus tampak berupa bulatan yang mirip seperti mulut dan juga dapat bergerak buka-tutup.
Maka buktipun ikut musnah dilalap api, dan misteri Angel Hair pada saat itu masih merupakan misteri selamanya.
Foto asli nucleus Angel Hair oleh Dr. Amaral (NatGeo) |
Foto asli nucleus Angel Hair oleh Dr. Amaral (NatGeo) |
Foto asli nucleus Angel Hair oleh Dr. Amaral (NatGeo) |
Peristiwa Angel Hair di Portugal juga
pernah terjadi pada tahun 1857 namun hanya saksi-saksi dan tak ada bukti
konkrit yang disimpan yaitu berupa objek tersebut.
Hingga kini fenomena Angel Hair di
Portugal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah karena misalkan itu
memang benar-benar makhluk hidup berukuran kecil, tapi darimana asalnya?
dari jenis apa? dan masuk ke genus, class atau spesies apa.
Seorang
peneliti Angel Hair bernama Brian Boldman
|
Brian Boldman pernah menganalisa fenomena
aneh ini sejak tahun 1947 hingga tahun 2000 dan dibuat laporan hasil
penelitiannya pada websitenya. [Website Hasil Penelitian Brian Boldman]
Di Selandia Baru dan Australia surat
kabar lokal juga telah melaporkan banyaknya penampakan ini sejak tahun
1950, meskipun setelah dianalisis banyak diidentifikasikan sebagai
jaring laba-laba.
Selain Angel Hair, ada pula
fenomena lain yang tak kalah aneh dan misterius. Objek itu juga jatuh
langsung dari langit bernama “Star Jelly” atau Bintang Jel.
Berbeda dengan Angel Hair, pada Star Jelly ini berbentuk seperti gel dan berwarna bening atau mirip jelly yang biasa untuk menata rambut.
Namun karena fenomena dari kedua jenis
objek tersebut sangat langka dan jarang terjadi, maka hingga kini dari
mana asal pastinya kedua jenis objek Angel Hair maupun Star Jelly yang keduanya sama-sama “jatuh dari langit. (UFOs the untold stories, NatGeo, May 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar