Siberia, Russia – Para ilmuwan di Rusia
mengatakan telah menemukan spesies manusia baru yang misterius yang
belum pernah ditemukan sebelumnya.
Makhluk ini hidup bersama nenek moyang manusia modern 30 ribu tahun lalu. Bagaimana kehidupan mereka?
Denisovans atau Denisova (ilustrasi) |
Manusia gua yang dikenal dengan nama Denisovans (Denisova hominin) ini berhasil diidentifikasi dari DNA yang diambil dari gigi dan tulang jari yang ditemukan di gua Siberia.
Denisovans – New Human Species [video]
Manusia kuno tersebut hidup di bumi pada
Zaman Es terakhir, saat manusia modern mulai mengembangkan alat batu,
perhiasaan dan hasil kesenian.
Penemuan tersebut menegaskan soal tiga anggota dari pohon keluarga manusia yaitu manusia modern, Denisovans dan Neanderthals.
Tulang Denisovans itu milik seorang gadis muda yang dijuluki X-Woman. Penemuan ini mengikuti penemuan kontroversial lain dari spesies baru bertubuh mungil yaitu Hobbit di Indonesia pada 2004.
Neanderthals (ilustrasi) |
Denisovans secara fisik berbeda dari
Neanderthals yang bertubuh lebih kekar ataupun manusia modern. Namun,
mereka juga berjalan tegak dengan dua kaki.
Denisovans hidup pada saat nenek moyang
manusia modern dan Neanderthals mulai memancing dan berburu, mengenakan
perhiasan, membuat lukisan di gua dan membuat ukiran yang berasal dari
hewan.
Meskipun begitu, spesies baru tersebut
bersaudara lebih dekat dengan Neanderthals berdasarkan penemuan gambar
yang rumit dari evolusi manusia dan migrasi ke luar Afrika, tempat yang
diperkirakan asal keberadaan manusia.
“Kami tidak tahu alasan dengan pasti,
namun penemuan DNA yang terawat baik ini merupakan sebuah keajaiban,”
ujar Dr Richard Green dari University of California, Santa Cruz.
Berdasarkan
permbandingan DNA dengan populasi manusia modern, ilmuwan menemukan
bukti bahwa Denisovans berasal dari sekitar 30 ribu tahun lalu dan
menyebar di Asia.
Makhluk ini kawin dengan manusia kuno yang tinggal di Melanesia, kepulauan di timur laut Australia.
Ini dibuktikan dengan temuan bahwa orang-orang Melanesia memiliki 4-6% DNA Denisovans.
David Reich dari fakultas kedokteran
Harvard, yang juga melakukan kajian bersama Paabo mengatakan fakwa bahwa
gen Denisova juga ditemukan di kawasan Melanesia.
Ini menunjukkan bahwa penyebaran mereka
sangat luas, mencakup seluruh Eurasia. “Populasi mereka menyebar puluhan
ribu kilometer,” kata Reich. (sm/ar/inl/tbn/icc.wp.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar