”Semua orang hidup terikat dan bergantung pada pengetahuan atau
persepsinya sendiri, itu disebut kenyataan. Tetapi pengetahuan atau
persepsi itu sesuatu yang samar. Bisa saja kenyataan itu hanya ilusi,
semua orang hidup dalam asumsi “ - (Uchiha Itachi)
Leonardo da Vinci dikenal sebagai pelukis dari massa renaissance dengan penggambaran sebagai manusia yang jenius universal. Meskipun hidup sebagai pelukis, kejeniusannya konon melebihi
Sir Isaac Newton. Setidaknya demikian keterangan-keterangan yang biasa
ditemukan dalam berbagai literatur terkait profil Leonardo da Vinci.
Lahir di Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 dan meninggal
di Clos Lucé, Perancis, 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun dan dimakamkan di
Kapel St.Hubert, Amobise, Perancis (sumber : Wikipedia.com). Karya-karya
lukisannya begitu piawai, melegenda sekaligus menyimpan banyak rahasia
dan spekulasi, hingga mengilhami beragam penelitian juga tulisan yang
mengundang kontroversi terutama bagi kalangan Agamawan. Gagasan-gagasan
yang tertuang dalam karya-karyanya menyimpan ajaran sekaligus pernyataan
kritis yang dialamatkan pada pondasi ajaran Katolik. Seperti lukisan
“Jamuan Terakhir / The Last Supper” pada tahun 1497 yang ditulis pada dinding biara Santa Maria di Milan, “Mona Lisa” yang kini terdapat di museum Louvre Paris.
Leonardo da Vinci ditengarai berperan sebagai orang terkuat disebuah organisasi rahasia bernama “Priory of Sion” yang berlaskarkan Knight Templar. Organisasi
ini diduga sebagai sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia
sejarah Kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang
beredar di masyarakat. Diantaranya, mengenai
Santo Yohanes Pembabtis yang diyakini sebagai mesias sesungguhnya dan
kemungkinan Yesus memiliki anak dari seorang perempuan bernama Maria
Magdalena. Hingga pada tahun 2003 dengan diterbitkan oleh Doubleday Fiction sebuah novel fenomenal gaya detektif, thriller dan teori konspirasi karya Dan Brown berjudul “Da Vinci Code”
meledak dipasaran. Diterjemahkan kedalam 44 bahasa. Buku ini
mempopulerkan perhatian terhadap sebuah teori-teori tentang legenda
Piala Suci (Holy Grail) dan peran Maria Magdalena dalam sejarah
Kristen. Teori-teori yang oleh Kristen dipertimbangkan sebagai ajaran
sesat dan dibuka dengan pengakuan Dan Brown bahwa “Semua deskripsi karya seni, arsitektur, dokumen, dan ritus rahasia dalam novel ini adalah akurat,”. Dalam novel tersebut, lukisan “The Last Supper”,
dikatakan mengandung misteri terbesar dalam sejarah umat Kristen yang
dijaga ketat, bahkan dengan nyawa para pelindungnya selama beribu-ribu
tahun. Cerita berlatar di Perancis, Inggris dan sejarah yang melahirkan pesan-pesan tersebut. Dan Brown
menguak konspirasi yang sudah berlangsung 200 tahun yang terkait dengan
sejarah agama Kristen, Yesus, dan sebuah paguyuban rahasia (secret
society) di masa lalu yang melibatkan para tokoh-tokoh terkenal seperti
Leonardo Da Vinci, Isaac Newton dan Victor Hugo.
Beberapa kontroversi dan temuan diseputar lukisan Leonardo da Vinci adalah sebagai berikut :
Sari
Meutia (CEO Mizan Pustaka) menceritakan ketertarikan Brown pada
Leonardo Da Vinci dan misteri yang tersembunyi di dalam
lukisan-lukisannya, berawal ketika dia sedang belajar sejarah seni di
Universitas Seville di Spanyol. Bertahun-tahun kemudian, ketika
melakukan riset untuk novel ketiganya, Angels & Demons, dan
arsip-arsip rahasia Vatican, dia berhadapan dengan enigma Da Vinci lagi.
Sejak itulah secara khusus dia tertarik pada lukisan Da Vinci. Dalam
sebuah wawancara, Brown mengatakan bahwa diperlukan riset selama setahun
sebelum dia mulai menulis novel The Da Vinci Code. Secara merendah,
Brown mengakui bahwa dia memilih topik yang kontroversial ini untuk
alasan pribadi: “terutama
sebagai eksplorasi atas agama saya sendiri dan gagasan saya tentang
agama. Saya yakin bahwa satu alasan mengapa buku ini menjadi
kontroversial adalah bahwa agama adalah sesuatu hal yang sangat sulit
untuk didiskusikan dalam istilah-istilah kuantitatif. Saya menganggap
diri saya sebagai siswa dari banyak agama. Niat tulus saya adalah bahwa
The Da vinci Code , selain menghibur pembaca, juga menjadi pintu
pembuka bagi pembaca untuk mengawali eksplorasi mereka sendiri,“.
- Apa arti senyuman dan sorot mata Mona Lisa yang dilukiskan Leonardo da Vinci?
- Komite Warisan Budaya Italia yang terilhami usai membaca novel Dan Brown, menemukan simbol di mata kanan lukisan Mona Lisa terlihat huruf ‘LV’ yang mungkin inisial namanya, Leonardo da Vinci, sementara di mata kirinya juga terdapat simbol huruf yang belum terdefinisikan.”Para ahli belum memutuskan huruf apa di mata kiri Mona Lisa. Itu bisa saja huruf ‘CE’ atau huruf ‘B’. Di lengkung jembatan latar belakang lukisan, bisa terlihat angka ‘72′ atau itu bisa jadi huruf ‘L’ dan angka ‘2′. “
- Seorang seniman bernama Ron Piccirillo mengklaim memecahkan salah satu misteri dalam Mona Lisa. Melalui temuan sejumlah gambar binatang yang tersembunyi di dalam lukisan itu, yaitu adanya kepala singa, seekor monyet, kerbau,buaya dan ular yang mengambang di sekitar kepala subyek lukisan ke luar dari sisi kiri Mona Lisa. Gambar-gambar itu akan terlihat jika lukisan dilihat dalam posisi miring, di sudut 45 derajat. Piccirillo juga mengklaim, ia menemukan gambar serupa dalam karya sejumlah maestro pelukis era Renaissance, seperti Titian dan Rafael. Temuan tersebut diperolehnya berdasarkan petunjuk jurnal milik da Vinci yang menyebut sudut 45 derajat adalah angle cahaya terbaik. Istruksi da Vinci juga menyebut, agar orang yang melihat menempatkan mata mereka di level yang sama dengan horison dalam lukisan. Piccirillo menambahkan, melalui gambar-gambar itu, ia bisa memahami kalimat dalan jurnal da Vinci, tentang bagaimana untuk melukiskan rasa iri: “Membuat hati perempuan itu membengkak karena digerogoti ular dengan simbol ular yang ke luar dari dada kanannya. Ada juga referensi untuk kepala singa tersembunyi dalam jurnal itu. Bahwa terkait lukisan rasa iri, seniman harus memberi subyek lukisan kulit macan tutul karena mahluk itu membunuh Singa yang ke luar dari rasa iri dan dari kebohongan. Seperti ditulis Daily Mail, kepala singa ada di dekat telinga kanan, monyet di dekat pundak kanan, dan banteng di belakang kiri kepala. Teori Ron menimbulkan kontroversi, karena selama ini yang dianggap misteri adalah sunggingan senyum Mona Lisa.
- Beberapa sejarawan menyatakan bahwa Mona Lisa adalah kombinasi dari pria dan wanita. Kata-kata Latin Amon dan Elisa bergabung untuk membentuk Mona Lisa. Hal tersebut membuat Mona Lisa cenderung sebagai seorang yang memiliki kelamin ganda atau hermaphrodite.
Dengan
mengikuti metode yang sama seperti digunakan Dan Brown, penulis
menemukan beberapa fakta yang justru semakin menguatkan pendapat Dan
Brown yang berujung pada sebuah tanda tanya besar sekaligus klaim
tentang adanya seorang tokoh sejarah yang luput dari perhatian atau
ditutup-tutupi dan diyakini
penulis telah berabad-abad lampau telah menemukan rahasia dibalik
lukisan Leonardo da Vinci. Tokoh tersebut adalah Petro Planciu (Petrus
Plancius). Uraiannya seakan menggambarkan jika petunjuk-petunjuk
Leonardo da Vinci sudah lama terbongkar. Atau sebaliknya, Leonardo da
Vinci merupakan cenayang berbakat. Penjelasan dimaksud dapat
diperhatikan pada uraian gambar dan keterangan dibawah ini. Namun
sebelumnya, penulis ingin membahas sosok
yang menginspirasi Leonardo da Vinci dibalik lukisan The Last Supper
sekaligus petunjuk keyakinannya hingga ia diyakini memilih menjadi tokoh
Priory of Sion dari pada menganut ajaran quo Katolik. Priory
of Sion dan Fremasonry diyakini mempraktikkan praktek pagan. Dinilai
Sesat dan mempraktekkan persembahan kepada Iblis. Sebaliknya Leonardo da
Vinci ingin menegaskan pihak yang mempraktekkan kesesatan sebenarnya adalah Vatikan.
Pertama, sosok
tersembunyi yang menginspirasi Leonardo da Vinci membuat lukisan “The
Last Supper” adalah Dewa-dewi bangsa Khaldea. Penulis mengujicobakannya
dengan menyatupadukan 2 lukisan yang sama-sama “The Last Supper”.
Dari
hasil diatas, menimbulkan pertanyaan “apakah ajaran bangsa Khaldea
mempengaruhi Katolik pada zaman itu?”. Jawaban pertanyaan tersebut dapat
diperhatikan pada bentuk gambar dibawah ini :
Rantai pertanyaan berikutnya yang dipersoalkan Leonardo da Vinci dalam pesannya adalah bagaimanakah wajah Yesus yang sebenarnya jika wajah Yesus selama ini yang beredar dikalangan umat Katolik merupakan rekaan dari wujud rupa dewa-dewa bangsa Khaldean.
Kedua, peta pelayaran dunia yang dibuat oleh Petru Planciu pada tahun 1594 memuat
hampir seluruh karya Leonardo da Vinci beserta simbol-simbol kebesaran
organisasi “Priory of Sion”. Mungkinkah rahasia dibalik lukisan Leonardo
da Vinci adalah rangkaian-rangkaian peta yang mengarahkan pada
pencarian sesuatu sekaligus tersimpan dengan teramat berharga?. Lantas,
mengapa Petru Planciu membuat peta dengan gambar-gambar dan simbol yang
hampir sama dengan lukisian da Vinci sedangkan pada peta-peta tahun
1400-an belum ditemukan adanya lukisan sekaligus simbol dimaksud.
Berikut perbandingannya :
Dari gambar diatas,
temuan Ron Piccirilo dalam lukisan Mona Lisa yang memuat adanya Kepala
Banteng,
Ular dan Monyet bukanlah hal yang luar biasa. Petru Planciu sudah mendahului temuannya sejak abad ke-16. |
Dari pencitraan
diatas, pertanyaan selanjutnya dimanakah rahasia lukisan Mona Lisa.
Tabir tersembunyi terletak pada sunggingan senyum Mona Lisa yang puas
dan menantang untuk terungkapnya sebuah tempat tersembunyi dari lirikan
mata Mona Lisa yang berkata “lihat lah apa yang ada dibelakangku ini”.
Eksperimen yang coba dilakukan adalah seperti berikut dibawah ini dengan
hasil sebuah peta lokasi, yaitu :
Mengapa
ada banyak simbol zion dalam peta dunia abad ke-16, tak terkecuali
pasti Vatikan turut menggunakannya namun tak menggantikannya dengan
peta-peta yang memuat symbol vatikan. Lantas apa peran vatikan selama
itu jika dunia Barat ternyata begitu familiar dengan simbol-simbol
priory of zion? Apakah Priory of Zion sebenarnya adalah sisi gelap yang
dibentuk oleh Vatikan sendiri? Apakah Vatikan ingin menyampaikan pesan
bahwa penjajahan dunia pada waktu itu dilakukan oleh ordo rahasia Priory
of Zion?
Tulisan ini sebagaimana dikatakan Dan Brown, adalah : “pintu pembuka bagi pembaca untuk mengawali eksplorasi mereka sendiri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar