Misteri melingkupi Voyager 2,
pesawat tak berawak milik Amerika Serikat yang diluncurkan 20 Agustus
1977 atau berusia 33 tahun yang lalu (setelah “kakaknya” Voyager 1 yang diluncurkan terlebih dahulu).
Makhluk
angkasa luar atau alien dipercaya telah mencoba mengontak manusia di
planet bumi dengan cara “membajak” wahana buatan manusia Bumi tersebut.
Argumentasi yang masih menjadi perdebatan
itu dipercaya para ahli yang melihat fenomena pengiriman data tak
terbaca oleh Voyager 2, wahana antariksa tak berawak milik NASA, Badan
Antariksa Amerika Serikat (USA).
Terlihat Heliospare berbentuk seperti balon (pic:wikimedia) |
Semenjak diluncurkan, Voyager 2 dan
kembarannya, Voyager 1 ditugasi mengeksplorasi Planet Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Dua Voyager ini adalah wahana tak berawak milik peradaban manusia selama ini dengan daya jelajah paling jauh.
Voyager-2 berjarak 8,6 miliar mil dari Bumi dan kakaknya Voyeger-1 berjarak 10,5 miliar mil dari Bumi |
Voyager 1 kini berjarak 10,5 miliar mil dari bumi, dalam lima tahun pesawat ini diharapkan dapat melintasi heliosfer – gelembung matahari yang terbentuk di tata surya, dan masuk ke lintasan antarbintang.
Sementara, Voyager-2 bergerak mengikuti kembarannya.
Seperti dilansir Daily Star edisi
Jumat 14 Mei 2010, seorang ahli percaya bahwa alien telah membajak
pesawat ‘penyelidik’ Voyager 2 milik NASA. Mereka percaya alien mencoba
menghubungi manusia di bumi dengan cara ‘membajak’ Voyager 2.
Dugaan mencurigakan ini mencuat setelah
pesawat yang diluncurkan pada 20 Agustus 1977 itu, mengirimkan pesan
yang telah terdistorsi dan tidak terbaca di bumi. Pesan itu dikirim dari
jarak 8,6 miliar mil ke Bumi.
Piringan Emas Voyager (pic:wikipedia) |
Mungkin pesawat itu dibajak alien alias mahluk luar angkasa – yang mengirimkan jawaban pesan NASA.
Karena Voyager, yang diluncurkan 33 tahun lalu itu memiliki misi untuk mencari tahu kehidupan makhluk hidup selain di bumi.
Pakar astronomi Jerman, Hartwig Hausdorf, sangat yakin alien sedang mengirim sinyal transmisi ke bumi.
Saat diluncurkan, Voyager 2 juga
‘dibekali’ dengan piringan berlapis emas. Layaknya piringan hitam untuk
alat musik klasik gramofon itu berisi suara-suara atau gambar kehidupan
dan keanekaragaman makhluk bumi.
Dalam piringan berlapis emas itu terdapat
55 bahasa manusia di bumi. Selain itu, piringan emas tersebut juga
diisi dengan segala macam musik-musik manusia di Bumi.
Penutup Piringan Emas Voyager (pic:wikipedia) |
Semua musik dan kebudayaan yang ada dunia
telah pula diikutsertakan oleh wahana Voyager di dalam “piringan emas”
atau disebut juga “Voyager Golden Record” atau Piringan Emas Voyager.
Di dalam piringan yang dinamai “The Sound of Earth” itu juga terdapat musik tradisional dari Indonesia, Gamelan Jawa.
Piringan itu sengaja dikirim untuk memberikan informasi kepada ‘mereka’ yang ada di angkasa luar tentang peradaban di Bumi.
Seperti diketahui, menurut
astrofisikawan, Stephen Hawking, NASA pernah mengirim sinyal ke luar
angkasa berupa sebuah tembang dari grup pop legendaris The Beatles.
Tembang itu berjudul, “Across the Universe” (Melintasi Alam Semesta).
“Ini seperti seseorang telah memprogram
ulang atau membajak Voyager 2, tapi kita tak tahu pasti apa yang
sebenarnya terjadi,” kata pakar alien, Hartwig Hausdorf, seperti dimuat
laman Daily Telegraph, 12 Mei 2010.
Penjelasan dari piringan emas Voyager, sebagaimana yang disediakan oleh NASA. |
DENGARKAN GENDING GAMELAN JAWA “Kinds of flowers” by Robert Brown, DI PIRINGAN EMAS VOYAGER:
Voyager's Golden Record: Kinds of flowers by Robert Brown
[video]
Voyager-2 secara rutin mengirimkan
informasi ke bumi, karena wahana ini diprogram untuk mengirimkan data
tentang kondisinya kesehatannya sendiri agar para insinyur di Bumi bisa
memperbaiki — jika ada masalah.
Tetapi, pada 22 April 2010 lalu, mereka tiba-tiba berhenti mengirimkan sinyal transmisi informasi ke bumi.
Hasil Gambar cincin Saturnus yang dikirim dari wahana Voyager-2 |
Kemudian Voyager 2 malah mengirimkan
data-data yang tidak terbaca. Voyager 2 mengirim uraian sinyal yang
berbelit-belit dan sangat sulit untuk dipahami.
Kenapa bisa berubah? Insinyur NASA sudah berupaya memperbaiki kesalahan transmisi.
Tetapi Hausdorf, yang juga penulis buku UFOs-The Are Still Flying, mempunyai dugaan lain. “Mereka (alien) mencoba membajak..!,” ujarnya.
Para insinyur sedang mencoba untuk membaca data yang dikirim Voyager 2 hingga waktu yang tak ditentukan.
Wahana-wahana antariksa tak berawak milik peradaban manusia Bumi. |
Keanehan Voyager 2 yang lokasinya sudah
berada dekat tepi tata surya ini mulai terjadi pada bulan lalu, ketika
pesawat itu mengirim data dari jarak 8,6 miliar mil ke Bumi dalam format
yang berubah dari sebelumnya. Data itu tak terbaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar