Teleskop luar angkasa Kepler telah
membuat penemuan menakjubkan. Lewat konferensi pers yang digelar NASA
Rabu (2/2/2011) siang waktu Washington atau Kamis (3/2/11) dini hari
WIB, hal utama yang diumumkan adalah bahwa:
Kepler telah menemukan lebih dari 1200 planet dengan 54 diantaranya potensial mendukung kehidupan.
Namun, di luar isu utama tentang penemuan
planet yang bisa dihuni itu, Kepler menyimpan temuan lain yang tak
kalah menakjubkan. Teleskop luar angkasa yang baru beroperasi tahun 2009
ini menemukan sebuah tata surya baru beranggotakan 6 buah planet.
Seluruh planet mengorbit satu bintang induk yang dinamai Kepler 11. Tata surya baru itu berjarak 2000 tahun cahaya dari bumi.
Tata surya ini unik sebab merupakan tata surya pertama yang memiliki jumlah planet transit lebih dari 3.
Dalam konferensi pers yang digelar, NASA
mengatakan, “Ini adalah grup terbesar planet transit mengorbit satu
bintang induk yang pernah ditemukan di luar tata surya kita.”
Planet transit secara sederhana bisa
dikatakan sebagai planet yang sedang melewati muka bintang atau planet
lain sehingga tampak seperti singgah di bintang tersebut. Proses transit yang terjadi mirip proses
gerhana. Bedanya, dalam proses transit, benda yang lebih kecil berada di
depan benda yang lebih besar sehingga benda kecil itu akan tampak
seperti titik di benda besar.
Sonada Kepler Gemini 2 |
Sementara dalam gerhana, benda yang lebih
besar melintas di muka benda yang lebih kecil sehingga menutupi. Besar
kecil benda relatif dari sudut pandang pengamat. Dalam tata surya kita,
tak jarang ditemui Merkurius transit di muka matahari atau planet lain.
Kepler-11 Extra Solar System |
Temperatur seluruh planet lebih panas
dari Venus, sekitar 400 hingga 1400 derajat Fahrenheit. Para astronom
mengungkapkan, seluruh planet yang mengorbit Kepler 11 memiliki ukuran
lebih besar dari bumi. Rentang ukurannya sekitar 2 hingga 4,5 kali massa
bumi.
Planet yang terbesar diperkirakan
memiliki ukuran setara dengan Uranus atau Neptunus. Keseluruhannya
ditemukan dengan cara melihat peredupan cahaya bintang induk saat planet
melintasi wilayah antara bintang dan teleskop.
Keunikan lain tata surya baru ini adalah
arsitekturnya. Anggota tata surya Kepler 11 terdiri atas planet-planet
tersusun kompak, memadati area di dekat bintang induk. Sebanyak 5 planet
seolah mengumpul saling berdekatan sementara 1 lainnya tampak
“terpental” karena sedikit terpisah.
Planet terdekat adalah Kepler 11-b yang
jarak dengan bintang induknya 10 kali lebih dekat dari jarak
Bumi-Matahari. Sementara planet terjauh adalah Kepler 11-g yang jarak
dengan bintang induknya 1/2 jarak Bumi-Matahari.
Kepler-11 compare with Solar System |
Sejauh ini, belum diketahui adanya tata
surya dengan arsitektur sedemikian unik. Sebanyak 5 planet yang seolah
mengumpul adalah Kepler 11-b, Kepler 11-c, Kepler 11-d, Kepler 11-e dan
Kepler 11-f.
Sementara, planet yang sedikit terpental
adalah Kepler 11-g. Seluruhnya merupakan planet yang terdiri atas
campuran batuan, gas dan mungkin air.
Planet Kepler 11-d, Kepler 11-e dan
Kepler 11-f mempunyai jumlah gas ringan yang signifikan, menandakan
bahwa ketiganya baru terbentuk dalam jangka waktu beberapa juta tahun
terakhir. Seluruh planet memiliki waktu revolusi antara 10-47 hari.
Dengan penemuan tata surya baru ini,
Kepler semakin memantapkan posisinya sebagai teleskop luar angkasa
unggulan masa kini. Prediksi Geoff Marcy, astronom dari University of California
di Berkeley, pada tahun 2020 Kepler akan menemukan setidaknya 10.000
planet. Sementara pada tahun 2030, jumlahnya temuannya bisa bertambah
20.000 lagi. Hingga konferensi NASA kemarin, Kepler telah menemukan 1235 planet.
NASA Kepler Milkyway Search Range |
Perkiraan temuan planet baru bakal begitu
banyak karena Kepler dilengkapi teknologi canggih. Selain itu, ia juga
menyebut bahwa peluang ditemukannya banyak planet baru juga didukung
kerja keras para astronom yang sangat inovatif.
Meski demikian, Marcy menuturkan bahwa
jumlah penemuan baru bukan yang terpenting. Lebih penting lagi adalah
kualitas planet yang ditemukan. Yang dimaksudnya dengan kualitas planet
adalah berkaitan dengan misi mencari kehidupan di luar Bumi. “Kami ingin
planet seukuran Bumi, berada pada zona yang bisa ditinggali,” paparnya.
Penemuan planet yang seukuran bumi dan
berada pada zona yang bisa ditinggali akan menguak tabir kemungkinan
adanya kehidupan lain di luar angkasa. Terlebih juga akan menggali
kemungkinan manusia untuk hidup di tempat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar